Di dalam salah satu tulisan, yang berjudul ”Perempuan dijadikan dari tulang rusuk ?”, Ustadz H.M. Nur Abdurrahman, menulis :
Menurut ayat Kawniyah jumlah tulang rusuk laki-laki yang sebelah kanan sama banyak dengan jumlah yang sebelah kiri. Apabila Siti Hawa dijadikan dari salah satu tulang rusuk Adam, maka tentu ada satu tulang rusuk Adam yang berkurang di sebelah kanan atau sebelah kiri, yang akan menurun menjadi warisan anak cucu Adam.
Jadi setelah diuji coba dengan ayat Kawniyah, maka gugurlah pendapat yang menyatakan, perempuan berasal dari tulang rusuk.
Di dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda :
— QAL RSWL ALLH SHLY ALLH ‘ALYH W SLM ASTWSHWA BALNSAa KHYRA .- FaaN ALMRAt KHLQT MN DHL’A – WAN A’AWJ MA FY ALDHL’A A’ALAH – FAN DZHBT TQYMH KFRTH – WAN TRKTH LM YZL A’AWJ – FASHTWSHWA BALNSAa ( RWAH MTFQ ‘ALYH ),
— Qa-la rasu-luLlahi shallLa-hu ‘alayhi wasallam Ishtawshu- bin nisa-i khayran , fainnal mar.ata khuliqat min dhal’in , wain a’waju ma- fil dhil’i a’la-hu , fain dzhabat taqiymuhu kasratuhu , wain taraktuhu lam yazil a’waju , fashtawshu- bin nisa-i (mutafaqqun ‘alayhi),
“berwasiatlah/nasihatilah kepada perempuan-perempuan kalian dengan kebaikan, sebab mereka diciptakan bersifat seperti tulang rusuk. Sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika kalian memaksa/berkeras untuk meluruskannya, niscaya ia akan patah. Namun jika kalian biarkan, mereka akan senantiasa bengkok, maka berwasiatlah/nasihatilah dengan kebaikan kepada perempuan-perempuan.”
Dalil di atas, semakin mempertegas bahwa perempuan itu bersifat seperti (bagaikan) tulang rusuk, dan bukan berasal dari tulang rusuk.
Syaikh Muhammad Abduh di dalam pelajaran tafsirnya, yang dicatat oleh muridnya Sayid Muhammad Rasyid Ridha pada tafsirnya al-Manar, menyatakan pula pendapat bahwa Hadis mengatakan perempuan terjadi dari tulang rusuk itu, bukanlah benar-banar tulang rusuk, melainkan suatu kias perumpamaan belaka, sebagai ada juga contoh demikian di dalam QS. Al-Anbiya’ (21) ayat 27, yang berbunyi : ” Telah dijadikan manusia itu dari sifat terburu-buru ” (Tafsir Al Azhar, Juzu I, halaman 170).
Dengan memperhatikan, QS. An Nisa’ (4) ayat 1, yang berbunyi :
— Ya-ayyuha nNa-su Ittaquw Rabbakumu Lladziy Khalaqakum min Nafsin Wa-hidatin wa Khalaqa minha- Zawjaha- wa Batstsa minhuma- Rija-lan Katsiyran wa Nisa-an,
Hai sekalian manusia bertaqwalah kepada Maha Pengaturmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya menciptakan jodohnya dan dari pada keduanya memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dalam memaknai ayat tersebut di atas, Ustadz Muhammad Nur Abdurrahman, menulis : jika ditanyakan makna : “man hiya Nafsun Wahidah wa man huwa Zawjuhaa?”, tentu tidaklah ditujukan kepada Adam, karena Adam adalah mudzakkar (gender laki-laki), padahal Nafsun Wahidah adalah muannats (gender perempuan), yang merupakan pasangan dari Zawjun mudzakkar.
Manusia terdiri atas tiga tataran, jasmani, nafsani dan ruhani. Yang dimaksud dengan “Nafs(un)” dalam ayat (4:1) adalah tataran nafsani dari Adam, yaitu “diri” atau “jiwa” Adam. Sehingga Siti Hawa yang diciptakan “min Nafsin Wahidatin” itu adalah majazi (metaforis). Artinya Siti Hawa itu adalah “belahan jiwa” dari jiwa Adam. Artinya suami isteri itu seyogianya merupakan satu jiwa.
Sementara buya HAMKA, ketika menafsirkan ayat yang berbunyi ”… yang telah menjadikan kamu dari satu diri… (QS.4:1)”, menulis :
“… seluruh manusia itu, laki-laki dan perempuan, di benua manapun mereka berdiam, dan betapapun warna kulitnya, namun mereka adalah diri yang satu. Sama-sama berakal, sama-sama menginginkan yang baik dan tidak meyukai yang buruk. Sama-sama suka kepada yang elok dan tidak suka kepada yang jelek. Oleh karena itu hendaknya dipandang orang lain itu sebagai diri kita sendiri juga. Dan meskipun ada manusia yang masyarakatnya telah amat maju dan ada pula yang masih sangat terbelakang, bukanlah berarti bahwa mereka tidak satu… “ (Tafsir Al Azhar, Juzu IV, halaman 220-221)
Dengan demikian, semakin jelaslah, bahwa sesungguhnya perempuan ibarat tulang rusuk, dan bukan diciptakan dari tulang rusuk. Hal ini juga bermakna Hawa bukan berasal dari Tulang Rusuk Adam…
Catatan Penambahan :
1. Dalil Hadis Bukhari no. 4786…
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَرْأَةُ كَالضِّلَعِ إِنْ أَقَمْتَهَا كَسَرْتَهَا وَإِنْ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيهَا عِوَجٌ
Terjemahan, Sumber
Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdullah] ia berkata; Telah menceritakan kepadaku [Malik bin Anas] dari [Abu Zinad] dari [Al A’raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wanita itu bagaikan tulang rusuk, bila kamu memaksa untuk meluruskannya, niscaya kamu akan mematahkannya, dan jika kamu bermesraan dan menurutinya, maka kamu dapat bermesraan namun padanya terdapat kebengkokan.”
2. Dalil Hadis Muslim no. 2669…
و حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ حَدَّثَنِي ابْنُ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمَرْأَةَ كَالضِّلَعِ إِذَا ذَهَبْتَ تُقِيمُهَا كَسَرْتَهَا وَإِنْ تَرَكْتَهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيهَا عِوَجٌ و حَدَّثَنِيهِ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ كِلَاهُمَا عَنْ يَعْقُوبَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ أَخِي الزُّهْرِيِّ عَنْ عَمِّهِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ سَوَاءً
Terjemahan, Sumber
Dan telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Musayyab] dari [Abu Hurairah] dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya seorang wanita bagaikan tulang rusuk, jika kamu meluruskannnya, niscaya akan patah, jika kamu membiarkannya, maka kamu dapat bersenang-senang dengannya namun tetap bengkok.” Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Abd bin Humaid] keduanya dari [Ya’qub bin Ibrahim bin Sa’ad] dari [anak saudaraku yaitu Az Zuhri] dari [pamannya] dengan isnad seperti ini.
salam kenal,mau bagi2 ilmu ttg komputer disini,,kunjung balik blogku ya,, salam
As salam.
mohon share yar..
tq.
nice
alhamdulilah, terimakasih 🙂
sangat bermanfaat ilmunya 🙂
Bisa jadi Siti Hawa memang diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam A.S. Tidak menutup kemungkinan Allah hanya mengambil 1 bagian dari tulang rusuk itu, bukan sepotong utuh tulang rusuk, bisa jadi cuma 1 sel yang dikloning.
Wallahu a’lam.
menurut saya Siti hawa diciptakan dari tulang rusuk nabi adam adalah benar adanya.. yang mengatakan itu adalah perumpamanaan saja menururt saya adalah kebodohan dan penyesatan akibat penafsiran yang berlebihan. dalam surat annisa ayat 1 sudah jelas Allah menciptakan Adam As dan menciptakan pasangannya dari yang satu itu, maksudnya Adam AS. di dalam al kahfi ayat 37, al Hajj ayat 5, Al Fathir Ayat 11 (Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan)…), An Najm 45-46, penciptaan pertama dari tanah yaitu adam, kemudian dari air mani (Siti hawa termasuk dari air mani, karena air mani itu air yang memancar dari tulang rusuk laki-laki, jd maksud Siti Hawa diciptakan dari tulang Rusuk nabi Adam adalah bahasa Halus dari Allah yang membenarkan dan bahwa alquran memang benar bahwa siti hawa diciptakan dari sebagian yang lain, dari Sebagian yang ada pada nabi adam, yang keluar dari tulang Rusuk, yaitu air mani , liat Att thariq. 5-7.. Mohon sekalian bertobat karena mnafsirkan secara berlebihan sehingga mendatangkan kebingungan bagi yang lain. mohon maaf.. Makasi..
super sekali
sya sempat trgoda
untung ada agan..
simple pnjelasan ny,, tpi kompleks..sampai mmbuat sya yakin
thank’s
(Siti hawa termasuk dari air mani, “karena air mani itu air yang memancar dari tulang rusuk laki-laki”….,
bleh mnta pnjelasan maksudnya air mani memancar dari tulang rusuk??
Mohon Ijin komentar..
Dalam teori biologi air mani laki laki laki ( sperma ) bertemu dengan air mani perempuan ( ovum ) dalam rahim akan membentuk janin.
Jika Hawa dibentuk dari air mani laki laki maka tentunya ada pasangannya? Tentunya jadi pertanyaan. Walaupun kalau dijawab wallohu a’lam selesai.
Dalam surat an Nisaa ayat 1, tertulis “min nafsin wahidatin”. Menggunakan ta’ almarbuthoh sebagai penunjuk perempuan.
Jadi kalau merujuk dari ayat Alquran , manusia pertama adalah perempuan, kemudian darinya pasangan nya.
Ini pun akan jadi pertanyaan.
menurut ijtihad saya, siti hawa memang diciptakan dr tulang rusuk nabi adam secara fisik, dan itu bukan kiasan. dan semua manusia memang brasal dr keduanya.
saya berdasar pd al-qur’an yg mengatakan: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang “ (Q.S.30:21 ).
bisa aja maksud kalimat “istri-istri dari jenismu sendiri” adalah setiap perempuan itu diciptakan dr satu jenis yaitu laki-laki dan diciptakan dr tulang rusuk.
JIKA PUN ANDA MENGATAKAN BERSIFAT SEPERTI TULANG RUSUK, MAKA BUKANKAH TULANG RUSUK YANG DIMAKSUD DAN YANG MENJADI ACUAN BAGI ALLAH ADALAH TULANG RUSUK NABI ADAM AS. KARENA ADAM AS. ADALAH MANUSIA LENGKAP SEMPURNA PERTAMA YANG DICIPTAKAN OLEH ALLAH SWT.
wallahu alam bissawwad
barang ghoib hny Allah yang maha tahu
mennurutku siti hawa benar adanya diciptakan dr tulang rusuk nabi adam as
karena bila org tuanya buta/buntung/cacat anggota badannya apakah anak cucunya cacat jg/ bersifat menurun kebuali manusia itu tk lepas dr lalai dan lupa sprti yg dijelaskan rasul
Assalamualaikum wr.wb,
cerita mengenai penciptaan hawa dari tulang rusuk adam ini tidak berilmiah.
sebenarnya cerita yg tepat adalah begini.
saat adam tertidur,Allah telah memberikan adam mimpi mengenai calon isterinya hawa, sehingga terpancurlah air dari tulang sulbinya dan daripadanya Allah membentuk isterinya.
alquran adalah kitab yg penuh dengan hikmah, kitab yg sangat tinggi kedudukannya disisi Allah,jadi bacalah dengan tartil agar mengerti firman Allah.
seperti firmanNYA pada surat al Ghafir ayat 67 yg berbunyi:“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).”
Dengan ayat ini jelaslah bahwa asal kejadian adam pertama dari tanah dan kemudian dari mani adam untuk menjadikan isterinya dan seterus keturunannya.
wassalamualaikum wr.wb,
sayyid
air mani terpancar dari tulang rusuk apa gak salah tuh, yg tepat dari tulang punggung laki2 ?
Penjelasan dari artikel cukup masuk akal dan ilmiah !!
Setelah membaca artikel ini jadi nambah wawasan religi.. dan bermanfaat sekali.makasih admin.