Istilah BIDADARI dalam Al Qur’an disebut ‘huur‘. Sebagaimana terdapat dalam QS.Ad-Dukhan (44) ayat 54, QS. Ath-Thur (52) ayat 20 dan QS. Al-Waqi`ah (56) ayat 22.
Quraish Shihab dalam bukunya Tafsir al-Mishbah menyatakan bahwa istilah ‘huur’ tersebut merupakan bentuk kata yang bebas kelamin, artinya bisa diartikan sebagai perempuan dan bisa juga laki-laki.
Kesan yang dimunculkan oleh kata ‘huur’ tersebut adalah terkait dengan : keindahan, kesetiaan, pengabdian, pasangan yang serasi dan sebagainya.
Karena keberadaan ‘huur’ tersebut merupakan sesuatu bentuk ghaib yang belum bisa kita temukan padanannya dalam kehidupan dunia, maka pikiran kita tentu saja boleh secara bebas menafsirkan bagaimana sosoknya.
Tentu dengan catatan, sepanjang tidak terlepas dari sifat-sifat dan ciri yang melekat kepada kata tersebut, dan ini bukan hanya terbatas kepada bentuk wanita yang cantik sebagaimana pemahaman kita tentang bidadari.
Sumber :
Tidak (hanya) ada Bidadari di Surga
Ketika Allah berbicara soal ‘huur’ yang dijadikan pasangan bagi para penghuni surga, maka Dia sebenarnya lagi membicarakan soal ‘lingkungan sosial’, tempat manusia ahli surga berinteraksi, karena kodratnya manusia memang tidak bisa hidup sendiri, butuh berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain.
‘Huur’ adalah sosok yang diciptakan sesuai keinginan dan hasrat si penghuni, tergantung kecenderungannya.
Artinya di Surga kita bisa memilih “lingkungan sosial” mana yang sesuai dengan hasrat kita.
– Kita yang menyenangi dunia ilmu pengetahuan, mungkin bisa membentuk “lingkungan sosial” yang serba sains. Di mana disana, terdapat Laboraturium, Perpustakaan, Peralatan serba canggih beserta staf-stafnya yang cerdas.
– Diantara penghuni surga, mungkin ada yang memilih pasangannya adalah wanita-wanita yang memiliki kecantikan luar biasa.
– Mereka yang menyukai dunia spiritual, mungkin bisa memilih “lingkungan sosial” yang serba santri. Terdapat majelis dzikir, yang setiap saat memuji kebesaran ALLAH.
– Kita sangat mencintai kehidupan keluarga, mungkin disana kita bisa memilih hidup sebagai keluarga ideal, dengan lingkungan yang ideal juga.
Namanya juga Surga. ALLAH memberi kebebasan kepada kita, untuk memperoleh apa yang kita senangi atau yang kita inginkan.
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan :
1. Berdasarkan pendapat Ustadz Irfan Anshory, kata “huur”, yang sering kali diterjemahkan sebagai “bidadari”, berasal dari tiga huruf dasar yakni ha-waw-ra yang berarti “teman setia”. Istilah ini berlaku baik bagi pria maupun wanita, dan tidak merujuk kepada gender tertentu.
Dari akar kata ha-waw-ra, muncul “huur”, “hawariy” atau “huwaar”, yang semuanya berarti “teman setia”, bisa bermakna laki-laki dan mungkin juga perempuan.
Teman-teman setia Nabi Isa Al-Masih, disebut para hawariy (hawariyyuun) di dalam Al Qur’an : Ali Imran 52, Al-Ma’idah 112 dan Ash-Shaff 14. Para hawariy ini berjumlah 12 orang dan semuanya adalah laki-laki, tidak seorang pun yang perempuan. (Sumber : BENARKAH DI SURGA ADA “BIDADARI” ?).
2. Bidadari berasal dari bahasa Sanskerta (विध्यधरी ; vidhyadharī), yang bermakna makhluk berwujud manusia berjenis kelamin wanita yang tinggal di kahyangan. Di dalam keyakinan Hindu, fungsi mereka adalah menjadi penyampai pesan para dewa kepada manusia (sumber : kompasiana.com).
Artikel Menarik :
1. [Misteri] Ketika Syaikh Siti Jenar menjadi 2 (dua) ?
2. [Misteri] Silat Nusantara, dari abad ke-9 Masehi ?
3. [Misteri Sejarah] Sejak kapan Indonesia dijajah Belanda ?
4. Hikayat Perang Candu di Tanah Minang pada abad ke-19 Masehi ?
Istilah “Syurga” dg segala “keistimewaannya” menurut saya mah :
“WAHANA SUBYEKTIFITAS MANUSIA DGN SEGALA HASRAT DAN IMAJINASINYA YG TIDAK TERBATAS RUANG DAN WAKTU”
artinya : syurga yg disediakan bagi hamba2nya yg soleh adalah mutlak adanya setelah mereka berdaya juang utk tetap dalam ketaatan kepada-Nya, hingga ajal menjemput tetap dalam ketaatan-Nya, secara otomatis syurga akan diberikan kepada hamba2 ini sebagai rahmat/kasih sayang-Nya. Tidak ada rasa takut dan kekhawatiran atas janji-Nya. Pun termasuk, subjektifitas tentang imajinasi “BIDADARI” yg diinginkan/diharapkan hadir. Tetapi Alloh SWT tidak hanya cukup memberikan rahmat-Nya seperti itu, melainkan Alloh SWT memberikan tambahan rahmat utama yg terbesarnya yaitu :
BERTEMU/BERJUMPA DGN DIRI ALLOH SWT
“Laksana seseorang melihat sempurnanya bulan purnama”, mereka akan berinteraksi dgn Alloh SWT kapanpun sesukanya penuh kerinduan yg tiada batas, dalam kondisi seperti apapun, semuanya mutlak subjektifitas manusia2 soleh tsb.
wallohu-alam bish-shawab
Maaf,,,,,,, Didalam Alkitab Nasrani nggak ada Bidadari dan jin,,,,,,,,,,,,kenapa karena nggak ada tugasnya dan buat apa dibuat,,,,,,,punya kami hanya malaikat bertugas menyampaikan Firman allah dan sebagai Tangan kanan dan kiri Allah, manusia sebagai gambarannya(orang beriman) dibumi dan sebagai umatnya dan sedangkan Allah sebagai penciptanya dan lalu setan/iblis awalnya adalah malaikat yang dikutuk Tuhan karena kejahatannya lalu dibuang kebumi lalu dia merusak ikatan manusia dengan allah dibumi karena nggak dianggap allah sederajat dengan Allah (mau menjadi Tuhan yang disembah manusia)..
mas sinmim,,, sy mw bertanya kpd anda ,,, klo menurut agama nasrani,, klo sudah hr kiamat semua umat manusia keadaannya gmn? n mw kemana ? bls
Kata “huur”, yang sering diterjemahkan sebagai “bidadari”, berasal dari tiga huruf dasar ha-waw-ra yang berarti “teman setia”.
Istilah ini berlaku baik bagi pria maupun wanita, dan sama sekali tidak merujuk kepada gender tertentu.
Dari akar kata ha-waw-ra, muncul “huur”, “hawariy” atau “huwaar”, yang semuanya berarti “teman setia”, mungkin laki-laki dan mungkin juga perempuan.
Teman-teman setia Nabi Isa Al-Masih a.s. disebut para hawariy (hawariyyuun) dalam Ali Imran 52, Al-Ma’idah 112 dan Ash-Shaff 14. Para hawariy ini berjumlah 12 orang dan semuanya laki-laki, tidak seorang pun yang perempuan.
Derivasi lain dari akar kata ha-waw-ra adalah “yuhaawiru” (“bercakap dengan teman”) pada Al-Kahf 34, serta “tahaawura” (“berdiskusi dengan teman”) pada Al-Mujadilah 1.
Jelas sekali bahwa sangat gegabah menerjemahkan huur hanya sebagai “bidadari (yang dimaknai wanita sangat cantik)”, seolah-olah surga itu hanya untuk laki-laki saja.
Sumber :
BENARKAH DI SURGA ADA “BIDADARI” ?
http://irfananshory.blogspot.com/2007/03/benarkah-di-surga-ada-bidadari.html
Perlu kita hayati bahwa segala kenikmatan surga yang diuraikan Allah SWT dalam Al-Qur’an jangan kita fahami secara harfiah, sehingga kita menyamakannya dengan berbagai kenikmatan yang kita alami di dunia fana sekarang.
Dan sudah tentu sangat naif jika huur (“teman setia”) dibayangkan sebagai sesuatu yang sensual dan dihubung-hubungkan dengan birahi duniawi.
Istilah yang banyak dipakai dalam Al-Qur’an untuk menyebutkan “surga” adalah “jannah” (pluralnya “jannaat”), yang secara harfiah berarti “taman” dan disebutkan 135 kali. Ada 11 ayat yang menyebutkan “jannaatu `adn” (dalam bahasa Inggris: “Gardens of Eden”) atau “Taman Kebahagiaan”, yaitu At-Taubah 72, Ar-Ra`d 23, An-Nahl 31, Al-Kahf 31, Maryam 61, Thaha 76, Fathir 33, Shad 50, Al-Mu’min 8, Ash-Shaff 12, dan Al-Bayyinah 8.
Juga istilah “firdaus” (diinggriskan menjadi “paradise”) dipakai dua kali, yaitu dalam Al-Kahf 107 dan Al-Mu’minun 11. Hakikat kenikmatan jannah atau firdaus yang sesungguhnya tentu tidak dapat dijangkau oleh bahasa manusia.
Sumber :
BENARKAH DI SURGA ADA “BIDADARI” ?
http://irfananshory.blogspot.com/2007/03/benarkah-di-surga-ada-bidadari.html
great article.jadi tau apa arti sebenarnya dari bidadari/huur. regards.
Pest Control
surga adalah jaminan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa… dan Allah SWT melimpahi segala kenikmatan dan kesenangan di dalam surga untuk kebahagiaan orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada-Nya… namun tiada kebahagiaan yang dapat membahagiakan orang-orang yang beriman dan bertakwa selain bertemu dengan – Nya dan melepas kerinduan kepada – Nya
klo menurut sy ayat ” wa huurun iin ” bidadari bidadari bermata jeli ( Alwaqiah ) adalah memang perempuan. mank ada cowo bermata jeli?,,, hehehehe,,, okelah, penddapat sy ini jelas salah krn Hamba ga punya wewenang untuk mentafsir Alquran, ( mhon dimaafkan)
sebenarnya manusia adalah khalifa ALLAH swt yg akan dihantar ke Dunia yakni Adam as adalah bergender LAki laki, dan setelah itu ALLAH swt menciptakan Hawa dikarenakan sang khalifa butuh seorang pendamping, itulah latarbelakang diciptakanya perempuan. Didalam Islam ALLAH swt membedakan kewajiban Laki dan perempuan dan meletakan kemuliaan mereka masing masing dilain tempat, misal COwo, sholatnya yg Fardu yg terbaik adalah dimesjid sedang perempuan dirumah, berjihad, mencari nafkah jelas tugas seorang Laki, jd intinya khalifa adalah gender laki laki.
mka Surga itu diciptakan ALLAH swt adalah tempat kembali sang khalifa yg telah menyempurnakan Iman dan amal solehnya didunia. wanita soleha kpd Mereka ALLAH swt memasukanya trlebih dahulu ke surga sebelum suaminya yg jg soleh dan beriman,, ini karena istrinya akan dipercantik melebihi bidadari surga, spy suami lebih tertarik kpd istrinya dr pada selirnya yakni bidadai surga… adapun wanita yg ga bersuami ketika didunia,, kelak Dia akan diperistri oleh Org beriman. baik yg udah ada istri maupun yg tidak, Dr sinilah seorang istri atau wanita diajak untuk berkompetisi dalam hal amal ibadah,, spa yg paling baik amalnya kelak Ia akan diperebutkan oleh tiap tiap laki yg menjadi penghuni surga…. adapun poligami, didalm surga ALLAH swt meniadakan kedengkian walau sekecil apapun, dan seoarg laki beriman dalam surga diberikan kekuatan, kebijaksanaan dalam hal keadilan… didalam Hadis dikatakan tidaklah seoarg laki laki yg masuk surga kecuali ALLAH swt memberikan sekurang kurangnya 2bidadari… dan paling banyak orang yg sahid, 70 bidadari. ayat atau hadis poligami dalam surga byak akan tetapi poliandri tidak ada sm sekali maupun ayat yg mengatakan adanya bidara cowo yg sm sekali ga ada keteranganya….. adapun ttg maslah birahi, bgini saudara. ALLAH swt menciptkan manusia dalam keadaan dilengkapi dgn nafsu sahwat atau nafsu birahi,,, yg dimana ketika didunia ALLAH swt memerintahkan kita untuk menginjaknya dan tidak membiarkan diri kita diperdaya olehnya, supaya kita lebih menyempurnakan Iman dan amal, nah itulah mengapa yg enak enak didunia ini ALLAH swt haramkan, nah lain ketika halnya di surga disitulah tempatnya nafsu manusia, dan lebih dr pada itu benar benar ALLAH swt menyempurnakan kenikmatan hamba hambanya, dgn menyiapkan segala galanya. bahkan yg lebih lg yg tidak prnah disangka sangka, tidaak pernah terlintas dibenak, bgmn kedahsyatan kenikmatan surga yg ALLAH swt janjikan untuk hamba hambanya. jd didunia menyempurnakan Iman dan amal, sedang diakhirat kelak ,, tempat mnyempurnakan nafsu. sejauh man ketaatan seorg hamba sejauh itulah ia akna disempurnakan nafsunya di surga…. cukupalh ayat ALLAH swt menjanjikan surga bg org yg beriman dan beramal soleh dgn surga dan bidadari bidadari yg cantik, ini mengisaratkan akan erat hubnganya dgn nafsu sahwat manusia krn ALLAH swt memakai bidadari sgb keuntungnya. klo ga percaya buktikan aja suatu hr nanti,, tp mari kita menyembah ALLAH swt dan menghidupkan sunna baginda Rasulullah saw, agar kelak kita smua bs ngebuktiin, kebenaran HUUR. jgn sampe nyasar ke neraka yah ? ya ALLAH, masukanlah kami semua umat rasulullah saw kdalam surga, baik yg udah dapt hidayah maupun yg belum,,, amieennn
saudaraku,, ini hanya ilustrasi sy pribadi,, yg jelas ga punya bobot kebenaran, terimakasih wassalam
di surga kekal gk ssih..?
ada ayat / hadis buat referensi..?
Dalam Al-Qur’an sering kita baca semacam “Ulaaika Ash-haabul Jannati Khoolidiina Fiiha”… (Mereka adalah penghuni surga yang kekal di dalamnya)
itulah susahnya menerangkan sesuatu yg ada di masa depan, sama seperti kalo kita kembali ke jaman kakek/nenek kita dulu waktu masih muda, kita kasih tau nanti di tahun 2000-an ada alat kecil namanya HANDPHONE, bisa ngomong sama orang dimana saja, bisa nonton video, baca buku, bisa bikin film dst
kita org indonesia tau istilah bidadari krn moyang kita indo hindu kitabnya berbahasa sanskrta, yang menjadi point penjelasan pakar tafsir kelas dunia KH. Prof. Quraish shihab adalah kata HUUR yg tidak meyebutkan kelamin, beliau tidak membantah jk kata huur adalah bidadari,tapi yang beliau maksud adaah Huur itu tdak berkelamin laki-laki saja tapi unuk wanita juga oke.
Salam semuanya. Jadilah pencari kebenaran, mohonlah petunjuk kepada Allah Yang Maha Memberi Petunjuk.
Pemahaman bidadari surga yang selama ini dikenal itu sebetulnya bukan dari Qur’an. Itu adalah pemahaman yang salah dari “hoor’een”. Selamatkanlah diri anda dari kebohongan ini. Simak baik-baik video ini, ada pengertian yang lebih baik (lebih masuk akal) terkait hoor’een yg sesungguhnya. Salam.