Ketika Abu Bakar ra. berkeinginan membebaskan Bilal ra. dari perbudakan, Umaiyah bin Khalaf mematok harga 9 uqiyah emas. Dan dengan segera Abu Bakar ra. langsung menebusnya.
Untuk diketahui 1 uqiyah emas senilai 31,7475 gr gram emas, atau setara dengan 7,4 dinar emas. Jika harga 1 dinar emas sekarang adalah sebesar Rp. 2.370.000, berarti dana yang dikeluarkan Abu Bakar ra. adalah sebesar (9 x 7,4 x Rp. 2.370.000 ) atau Rp. 157.842.000,-
Para Milyuner di sekitar Rasulullah
Beberapa Sahabat Rasulullah, berdasarkan catatan sejarah yang di-indikasikan sebagai Konglomerat, antara lain :
1. Abu Bakar ra.
Ibnu Umar ra mengatakan diawal keislaman Abu Bakar menghabiskan dana sekitar 40.000 Dirham untuk memerdekakan budak. Jika harga 1 Dirham Perak saat ini adalah Rp. 67.500, itu artinya yang dibayar oleh beliau setara dengan Rp 2,7 Miliar.
2. Umar bin Khaththab ra.
Di dalam Kitab Jami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlih, karangan Ibnu Abdil Barr, menerangkan bahwa Umar ra. telah mewasiatkan 1/3 hartanya yang nilainya melebihi nilai 40.000 (dinar atau dirham), atau totalnya melebihi nilai 120.000 (dinar atau dirham). Jika dengan nilai sekarang, setara dengan Rp. 284,4 Milyar (dinar) atau Rp. 8,1 Milyar (dirham).
3. Utsman bin Affan ra.
Saat Perang Tabuk, beliau menyumbang 300 ekor unta, setara dengan nilai Rp. 3 Milyar, serta dana sebesar 1.000 Dinar Emas, yang setara dengan Rp. 2,37 Milyar.
Ubaidullah bin Utbah memberitakan, ketika terbunuh, Utsman ra. masih mempunyai harta yang disimpan penjaga gudangnya, yaitu: 30.500.000 dirham (setara dengan Rp. 2,05875 Trilyun) dan 100.000 dinar (setara dengan Rp. 237 Milyar).
4. Abdurrahman bin Auf ra.
Ketika menjelang Perang Tabuk, Abdurrahman bin Auf mempelopori dengan menyumbang dana sebesar 200 Uqiyah Emas atau setara dengan Rp. 3,5 Milyar.
Menjelang wafatnya, beliau mewasiatkan 50.000 dinar untuk infaq fi Sabilillah, atau setara dengan nilai Rp. 118,5 Milyar.
Dari Ayyub (As-Sakhtiyani) dari Muhammad (bin Sirin), memberitakan ketika Abdurrahman bin Auf ra. wafat, beliau meninggalkan 4 istri. Seorang istri mendapatkan warisan sebesar 30.000 dinar emas. Hal ini berarti keseluruhan istri-nya memperoleh 120.000 dinar emas, yang merupakan 1/8 dari seluruh warisan.
Dengan demikian total warisan yang ditinggalkan oleh Abdurrahman bin Auf ra, adalah sebesar 960.000 dinar emas, atau jika di-nilai dengan nilai sekarang setara dengan Rp. 2,2752 Trilyun.
5. Abdullah ibnu Mas’ud ra.
Menurut Zurr bin Hubaisy Al-Kufi, Ibnu Mas’ud ra. ketika meninggal dunia mewariskan harta senilai 70.000 dirham, atau saat ini senilai Rp. 4,725 milyar.
6. Hakim bin Hizam ra.
Urwah bin Az-Zubair berkata bahwa Hakim bin Hizam telah mensedekahkan 100 unta, atau saat ini senilai dengan Rp. 1 Milyar.
7. Thalhah bin Ubaidillah ra.
Menurut Musa bin Thalhah, Thalhah bin Ubaidillah ketika meninggal mewariskan harta berupa 200.000 dinar emas, atau saat ini senilai Rp. 474 Milyar.
8. Sa’ad bin Abi Waqqash ra.
Menurut Aisyah binti Sa’ad, ketika Sa’ad bin Abi Waqqash ra. meninggal dunia, beliau mewariskan 250.000 dirham, atau pada saat ini senilai Rp. 16,875 Milyar.
9. Ibnu Umar ra.
Ibnu Umar pernah menjual tanahnya seharga 200 ekor unta. Lalu, separuhnya dia gunakan untuk membekali pasukan mujahid. Jika satu ekor unta saat ini senilai 4.000 riyal dan 1 riyal = Rp. 2.500, maka jumlah yang telah di-sumbangkan Ibnu Umar adalah sebesar Rp. 1 Milyar (50% x 200 x 4000 x Rp. 2500).
Seorang muslim diperbolehkan bercita-cita menjadi orang kaya dengan niat untuk memperkuat agamanya.
Rasulullah bersabda:
لَا بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنْ اتَّقَى وَالصِّحَّةُ لِمَنْ اتَّقَى خَيْرٌ مِنْ الْغِنَى وَطِيبُ النَّفْسِ مِنْ النَّعِيمِ
“Tidak ada masalah dengan kekayaan bagi orang yang bertaqwa. Kesehatan itu lebih baik daripada kekayaan bagi orang yang bertaqwa. Dan jiwa yang bagus merupakan kenikmatan.” (HR. Ibnu Majah: 2132, Ahmad: 22076 dari Ubaid bin Mu’adz t, di-shahih-kan oleh Al-Hakim dalam Mustadrak: 2131 (2/3) dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Di-shahih-kan oleh Al-Allamah Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah: 174).
Dan Rasulullah berpesan kepada umatnya, agar menghindari dari kefaqiran, dan untuk hal itu beliau mengajarkan doa, sebagaimana bunyi hadits berikut :
Dari Abu Hurairah ra. :
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْفَقْرِ وَالْقِلَّةِ وَالذِّلَّةِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ
“Bahwa Nabi berdo’a: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefaqiran, sedikit harta benda, dan kehinaan, dan aku berlindung kepada-Mu daripada menzhalimi orang lain atau dizhalimi.” (HR. Abu Dawud: 1320, An-Nasa’i: 5365, Ahmad: 7708 dan di-shahih-kan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’: 1287).
Dari Abdullah bin Mas’ud ra. bahwa Rasulullah berdo’a:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, iffah (menjaga diri dari perkara haram), dan kekayaan.” (HR. Muslim: 4898, At-Tirmidzi: 3411 dan Ibnu Majah: 3822).
WaLlahu a’lamu bishshawab
Semoga Alloh memberkati para milyader.
Eko
Reblogged this on SasliRahmat and commented:
BAGUS
izin share. trims.
Reblogged this on Islam Is My Life and commented:
Muslim itu harus kaya. Artikel yang bagus nih…
mantap,,, laikdis..
ikhwan, saya mau ijin copas ya. nuwun. maturnuwun.
Islam harus kaya, kaya, kaya. Tapi, kenapa di negeri kita, yg dikenal gemah ripah loh jinawi, orang2nya masih miskin.
Di perbatasan, mereka disejahterakan orang di negeri sebelah
bagus banget artikel nya..
ijin share mas.. terima kasih..
Reblogged this on EGIBOB PRESS.
indonesia dipenuhi pengikut islam “ritual” yg brarti dalam prilaku hidup shari harinya jauh dari nilai2 islam. banyak penyembah “nabi” baru berupa benda mati ataupun hidup ! kebendaan,kefanatikan dan kemistikan lebih diutamakan dari pada “nilai utama” keIslaman. jadi wajar jika Indonesia tidak mengalami kemajuan bahkan..rusak!
bagaimana dengan khadijah? ada ungkapan mengatakan jika kota makkah di jual, khadijah mampu membeli… benarkah?
Agak janggal terutama di Umar bin Khatab yg kita tau dari berbagai riwayat bahwa bajunya saja hanya 2 setel satu dipakai satu di cuci, bahkan gajinya saja kecil tidak mencukupi untuk menghidupi keluarga sehingga aneh jika dimasa tuanya bisa mewariskan milyaran rupiah buat keluarganya dan juga ngapain semasa hidupnya harus berbaju tambalan seperti pengemis tidak keliatan seorang khalifah, berpura-pura miskin dengan kekayaan bermilyar-milyar rupiah, maaf sekedar sharing saja, jangan sampai bisa menyesatkan umat.
Umar bin Khatab, demikian juga anaknya Ibnu Umar…
memiliki kekayaan yang sangat banyak…
akan tetapi, mereka hidup dengan sangat sederhana…
bahasa kerennya ZUHUD
Bisa jd juga biar ga diusut KPK om…:D
Org dulu ama skrg beda om, walopun tajir ga hrus diunjuk ke khalayak umum…(riya)
Kalau dibaca, kisah Umar ra itu pada saat infaq dijalan Allah, bukan warisannya. Kalau hartanya banyak, sebagian besar buat amal, dan menjalankan pola hidup sederhana, apa ga luar biasa? Istilahnya harta yang untuk kita itu cuma harta yang disumbangkan, harta yang lain ga bisa dibawa ke akhirat.
Maaf coba anda pelajari lebih mendalam riwayat sahabat RosulAllah SAAW… barulah komentar… ok
#muslimkaya #muslimkece
jika kita tidak bisa menyumbang seperti sahabat rasululloh,, minimal kita bisa berdoa, mendoakan mereka,, smoga amal ibadahnya di ridoi Alloh swt,,!!! dan berapa pun besar atau kecilnya shodakoh yang kita berikan,, yang penting kita ikhlas lillahita’ala
ada ga bukti kungkritnya,bahwa mereka meninggalkan begitu banyak harta
akhi, izin copas ya, mau saya share di fb. terima kasih…
Subhanallah, begitu beruntungnya orang-orang yang memperdagangkan hartanya dijalan Allah 🙂
y wajar lh,, org jaman dlu pada bdagangg kan,, d jalur yg rame pula,,.
Subhanallah, sangat mencerahkan. Insya Allah kami berniat menyamai dan mengikuti tauladan dari Utsman Bin Affan
share trs artikel tentang ke
islaman
Partisipasi dan amal jariyah dalam perluasan dan pembangunan masjidil
haram dan masjid Nabawi
1. Niat Ibadah ( dari Allah,Karena Allah dan untuk Allah)
2. Membawa beberapa batu kerikil kecil yang Haq dari tanah air
3. Point no 2 dapat dibawa sendiri/ dititipkan kepada Jamaah yang akan
berangkat Umroh dan Haji
4. Batu kerikil diletakkan diarea yg sedang dibangun/di Cor semen
5. Atau dititipkan kepada pekerja pembangunan agar diletakkan ditempat
tersebut
6. Mudah-mudahan Allah Ridho dengan apa yang kita kerjakan
* Umumnya waqaf qur’an
* Tidak ada kotak amal di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
* Mungkin Batu kerikil tidak berarti untuk sebagian orang,akan tetapi
jika diletakkan di kedua Masjid tersebut,paling tidak batu kerikil ini
akan menjadi bagian terkecil dari bangunan tersebut.
* Moment Perluasan dan Pembangunan Masjidil haram dan Masjid Nabawi