Di dalam teori penciptaan alam semesta, setidaknya kita mengenal 2 teori yang populer, yakni teori Big Bang dan teori partikel yang berproses.
Teori Big Bang yang saat ini telah menjadi mainstream, pertama kali diperkenalkan oleh Edwin Hubble. Teori ini juga mendapat dukungan dari Fisikawan terkemuka dunia Albert Einstein (1879-1955).
Teori Big Bang menyatakan alam semesta ini, bermula dari satu ledakan besar atom raksasa, yang terjadi sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu.
Dan teori ini mendapat dukungan ilmuan muslim Prof Baiquni, yang menurutnya, Teori Big Bang sangat sesuai dengan berita yang terdapat di dalam ayat-ayat Al Qur’an.
Proses Pembentukan Alam Semesta, menurut Baiquni
Berikut tathbiq (meminjam istilah M Quraish Shihab), Prof. Achmad Baiquni terhadap ayat-ayat yang terkait dengan penciptaan alam semesta:
1. Pada saat penciptaan (sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu), langit (ruang waktu) dan bumi (ruang materi), yang semula padu (dalam titik singularitas fisis), dipisahkan (ketika keluar dari padanya)
# Q.S : Al-Anbiyaa’ (21) ayat 30 : “Dan tidaklah orang-orang kafir itu melihat bahwa sama’ (ruang-waktu) dan ardh (ruang-materi) itu dahulu sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya.”
2. Dalam pembangunan langit (ketika ruang waktu keluar dengan ledakan yang dahsyat dari titik singularitas) dilibatkan kekuatan yang tiada taranya (sehingga terjadi gejala inflasi), yang kemudian diekspansikan (sebagaimana ia tampak kini sebagai sebagai universum yang mengembang)
# Q.S. Adz-Dzariyaat (51) ayat 47 : “Dan sama’ (ruang-waktu) itu Kami bangun dengan kekuatan dan sesungguhnya Kami-lah yang meluaskannya.“
3. Pada pendinginan yang sangat cepat (sebagai akibat inflasi tercapai keadaan “kelewat dingin”) dan terjadi transisi fase, yang menyebabkan materialisasi energi secara berangsur, (bersamaan dengan terciptanya alam-alam lain di samping kita): materi yang muncul sebagai fase kedua sedangkan energi adalah fase pertamanya
# Q.S. Fushshilat (41) ayat 9, “ Katakanlah patutkah kalian kufur kepada yang telah menciptakan ardh (ruang-materi) dalam dua yaum (fase) dan kalian mempersekutukan-Nya; padahal Dia Tuhan semesta alam.”
4. Dengan adanya energi materi dalam ruang alam, maka dimunculkanlah spin partikel sub nuklir, elektron, foton, dan lainnyasebagai gerak pusaran serta ditetapkannya satu muatan-muatan yang merupakan sumber kekuatan atau gaya (gravitasi, nuklir kuat, nuklir lemah, dan listrik magnet) dalam empat tahapan
# Q.S. Fushshilat (41) ayat 10 “Dan atasnya Dia ciptakan rawasiy dan memberkahinya serta menentukan aqwatnya dalam empat yaum sebagai jawaban bagi yang bertanya.”
5. Sementara itu, ketika langit (ruang alam) penuh “embunan” (sebagai akibat dari inflasi, sehingga energi berubah menjadi materi). Allah mengundangkan segala peraturan yang ditaati ruang dan materi (sebagai hukum alam yang mengendalikan sifat dan kelakuan jagad raya)
# Q.S. Fushshilat (41) ayat 11 : ” Dalam pada itu Dia mengarah pada penciptaan langit (ruang-alam) dan ia penuh “embunan (dukhan)” (dari materialisasi energi), lalu Dia berkata kepadanya dan kepada al-ardh (materi) : Datanglah kalian mematuhi (peraturan)-Ku dengan suka atau terpaksa; keduanya menjawab: Kami datang dengan kepatuhan.”
6. Allah menjadikan tujuh langit (ruang alam) dalam dua tahap, (pada saat inflasi dan sesudahnya) dan menetapkan hukum-hukum alam yang berlaku di dalamnya. Serta menghiasi langit dunia dengan pelita-pelita (dalam bentuk bintang, bulan, mata hari dan sebagainya) serta menjaganya ( dengan memberikan atmosfer, lapisan ozon dan sebagainya)
# Q.S. Fushshilat (41) ayat 12 : “Lalu diciptakan-Nya tujuh langit (tujuh ruang alam) dalam dua tahap, dan pada setiap langit (ruang alam) Dia mewahyukan urusannya masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), Kami hiasi dengan bintang-bintang, dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui”
7. Allah-lah yang menciptakan tujuh langit (ruang alam) dan tujuh Bumi padanannya (atau materi masing-masing alam yang di dalam ayat tersebut dinyatakan memiliki hukum mereka masing-masing yang tidak perlu sama)
# Q.S At-Talaaq (65) ayat 12 : “Allah yang menciptakan tujuh langit (tujuh ruang alam) dan tujuh bumi padanannya (materi masing-masing alam). Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.”
8. Allah menciptakan langit (ruang alam) serta bumi (materi alam) dan apa saja yang berada di antaranya dalam enem priode atau tahapan, sambil menegakkan pemerintahan-Nya. (tahap inflasi dan tahap ekspansi ruang alam yang sesuai dengan tahap energi dan tahap materialisasi yang diikuti tahap penciptaan interaksi gravitasi, nuklir kuat, nuklir lemah dan elektromagnetik)
# Q.S. As-Sajdah (32) ayat 4 : “Allah-lah yang menciptakan langit (ruang-alam) dan materi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam yaum, dan pada saat itu pula menegakkan pemerintahan-Nya (yang seluruh perangkat peraturannya ditaati oleh segenap mahluk-Nya dengan suka hati)… ”
9. Dia menciptakan langit (ruang alam) serta bumi (materi alam) dalam enam tahapan sementara itu telah ditegakkan pemerintahan-Nya pada materi yang bersifat fluida (atau segal peraturan atau hukum alam-Nya telah efektif pada seluruh makhluk-Nya, yang pada waktu itu masih berujud zat alir yang sangat rapat dan sangat panas)
# Q.S. Hud (11) ayat 7 : ” Dan Dia-lah yang telah menciptakan ruang-alam dan materi dalam enam tahapan, sedang pemerintahan-Nya telah tegak pada fase zat alir, untuk menguji siapakah di antara kalian yang lebih baik amalannya”.
10. Allah menahan alam semesta untuk tidak “mbedal” dan untuk tidak mengembang terus tanpa henti
# Q.S. Fathir (35) ayat 41 : ” Sesungguhnya Allah menahan ruang-alam dan materi di dalamnya agar jangan lenyap (sebagai jagad-raya yang terbuka), dan sungguh jika keduanya akan lenyap tiada siapa pun yang dapat menahan keduanya selain Allah; sesungguhnya Dia
adalah Maha Penyantun dan Maha Pengampun”.
11. Allah akan mengecilkan kembali jagad raya seperti sedia kala, ketika jagad raya diciptakan pada awalnya, yang menjamin bahwa alam kita bersifat tertutup (closed universe)
# Q.S. Al-Anbiyaa’ (21) ayat 104 : ” Pada hari Kami gulung ruang alam laksana menggulung lembaran tulis; sebagaimana Kami telah mulai awal penciptaan, begitulah Kami akan mengembalikannya; itulah janji yang akan kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan
melaksanakannya”.
Teori Big Bang bukan tidak ada yang menentangnya, salah satu penentangnya adalah Dr. Behram (Berhram Kursunoglu, Direktur Pusat Theoritical Studies pada University Miami USA). Menurut Teori Dr. Behram, penciptaan alam semesta bukanlah berasal dari peristiwa ledakan atom raksasa (Big Bang), melainkan akibat dari partikel-partikel yang berproses.
Proses Pembentukan Alam Semesta, menurut Nazwar Syamsu
Teori Dr. Behram ini mendapat dukungan oleh seorang cendikiawan muslim, yang bernama Nazwar Syamsu.
Di dalam bukunya yang berjudul “Al Qur’an, dasar tanya jawab Ilmiah”, Nazwar Syamsu mencatat setidaknya ada 5 hal yang masih misteri dalam Teori Big Bang, yaitu :
1. Bagaimana bisa terwujud atom raksasa ?
2. Jika atom raksasa tersebut di merupakan, ciptaan ALLAH, mana dalilnya dalam Al Qur’an ?
3. Dimana dahulu atom raksasa itu berada, sebelum terjadi ledakan ?
4. Mengapa ada sebagian galaksi yang semakin mendekat ?
5. Mengapa planet-planet (materi) yang terjadi akibat ledakan, berbeda-beda wujud dan fungsinya ?
Menurut Nazwar Syamsu, alam semesta bermula dari ALMAA’ (Kekosongan Mutlak), yang diberi Rawasiya (Daya Magnet), sehingga muncul partikel-partikel yang membentuk atom Hydrogen.
Hydrogen atas ketentuan ALLAH kemudian mempergandakan diri membentuk elemen-elemen lain, yang kemudian berkumpul menjadi molekul-molekul benda.
1. Alam semesta bemula dari Kekosongan Mutlak
# Q.S. Hud (11) ayat 7 :” Dan Dia-lah yang telah menciptakan sama’ (ruang-alam) dan ardh (materi) dalam enam yaum (tahapan), sedang semesta-Nya di atas ALMAA’ (kekosongan mutlak), untuk menguji siapakah di antara kalian yang lebih baik amalannya…”
2. Kemudian ALLAH memberinya Rawasiya (Daya Peneguh Magnet)
# Q.S. Fushshilat ayat 10 :” Dan Dia menjadikan Rawasiya (Magnet sebagai Peneguh) dari atasnya, dan Dia memberkahi serta menentukan kadar aqwat [daya yang membentuk kekuatan] padanya dalam empat yaum (tahapan). Itulah penjelasan bagi yang mempertanyakan.”
Para ilmuwan kini memahami bahwa semua proses yang berlangsung di alam semesta ini diatur dan diteguhkan oleh empat macam interaksi (gaya, force), yaitu:
Pertama, Interaksi Gravitasi, yaitu gaya yang bekerja pada seluruh partikel yang mempunyai massa, mengatur tarik-menarik benda-benda, mulai dari meneguhkan kita pada permukaan bumi sampai kepada pembentukan tatasurya dan galaksi.
Kedua, Interaksi Elektromagnetik, yaitu gaya yang bekerja pada seluruh partikel yang bermuatan listrik, mengatur seluruh reaksi kimia, mulai dari terbentuknya atom sampai kepada proses berfikir dalam otak manusia.
Ketiga, Interaksi Kuat (Strong Interaction), yaitu gaya yang mengikat partikel-partikel (zarrah-zarrah) proton dan netron yang menyusun inti atom.
Keempat, Interaksi Lemah (Weak Interaction), yaitu gaya yang mengatur perubahan suatu atom menjadi atom lain, mulai dari proses keradioaktifan (transmutasi inti) sampai kepada perubahan hidrogen menjadi helium pada matahari dan bintang sehingga tetap memancarkan cahaya.
3. Dengan adanya Rawasiya (Daya Peneguh Magnet), terjadilah proses partikel sehingga terbentuk kumpulan hydrogen
# QS. Al-Anbiya’ (21) ayat 30 : “Tidakkah orang-orang kafir itu memperhatikan bahwa ruang alam dan materi dulunya sebingkah (kumpulan Hydrogen), lalu KAMI pisahkan keduanya dan KAMI jadikan tiap yang hidup dari ALMAA’ (atom asal Hydrogen). Tidakkah mereka beriman ?”
Ketika ALMAA’ (Kekosongan Mutlak) diberi Rawasiya (Daya Magnet), maka berputarlah kekosongan tadi menjadi inti atom yang berputar pada sumbunya.
Kini ALMAA’ tersebut telah menjadi Nuclear. Kemudian Nuclear yang terdiri dari ALMAA’ dan Rawasiya yang berputar menimbulkan Elektron dan Positron sebagai pembungkus, komposisi kesemuanya ini dinamakan Hydrogen sebagai atom asal.
4. Atas ketentuan ALLAH, kemudian atom asal Hydrogen ini menggandakan diri, sehingga membentuk kumpulan Hydrogen. Kumpulan Hydrogen ini lalu terpisah, membentuk elemen-elemen lain, yang kemudian berkumpul menjadi molekul-molekul benda.
Dari kedua teori ini, baik Teori Big Bang maupun Teori Partikel Berproses, sama-sama mendapat sokongan dari ilmuwan muslim, dan masing-masing pihak menggunakan dalil Al Qur’an, untuk memperkuat argumennya.
Mana yang benar ?
Hanya kepada ALLAH “kebenaran sejati” itu berasal, dan kita hanya mencoba untuk mendekatinya…
WaLlahu a’lamu bishshawab
Sumber :
1. Baiquni, Achmad, Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1996, Cet. Ke-1, h.233-234
2. Al Qur’an dasar tanya jawab Ilmiah, tulisan Nazwar Syamsu
3. Diskusi Mencari Penghuni Langit (Grup Facebook)
4. laskarislam.com
5. irfananshory.blogspot.com
6. forum detik.com
Reblogged this on MRDHAN'S BLOG and commented:
Kosmologi
Dimana ya bisa saya dapatkan bukunya Achmad Baiquni dan Nazwar Syamsu? 😀
Dr. Behram, yang menjadi salah satu referensi Nazwar Syamsu, besar kemungkinan adalah seorang muslim.
Dr. Behram, kelahiran Turki yang 99,8% penduduknya beraqidah Islam, selain itu di Turki, yang menyandang nama “Behram” adalah tokoh-tokoh muslim, seperti Sultan Behram Syah dan ada lagi Behram Pasya,
Ditambah ada kata-kata dari Dr. Behram, yang terdapat di salah satu situs, yang membahas biografi dirinya, yaitu :
“Teorimin kazanacağından şüphem yok”
“I have no doubt my theory will win”
“Saya tidak meragukan teori saya akan menang”
“İnşallah ben yaşarken olur bu iş”
“God willing, I will be living in this business”
“Insya Allah, saya akan tinggal di bisnis ini”
Sumber :
http://www.fizikbilgisi.com/behram.php
Teori Dr. Behram Kurşunoğlu, tentang Penciptaan Alam Semesta :
1. Penciptaan semesta raya bukanlah dimulai dengan ledakan atom raksasa, tetapi dengan partikel-partikel yang berproses.
2. Bahwa suatu partikel berantukan dengan lainnya yang berbentuk antipartikel. Hal ini menimbulkan reaksi berantai membentuk zat-zat yang keluar dari lapangan energi.
3. Kedua macam partikel itu dinamakannya “mikro Black Holes” (ruang-ruang kecil yang belum disadarai secara pasti).
4. Einstein menyatakan bahwa partikel pokok adalah noktah-noktah tanpa susunan, tetapi Behram mengatakan partikel-partikel itu terbikin dari lapisan tak terbatas dari pergantian aliran positif.
5. Mikro black holes itu terwujud oleh tenaga ghaib sekira 10.000 juta tahun yang lalu.
6. Semesta raya praktis memiliki perioda permulaan dan perioda akhir (bahwa semua partikel itu nanti akan kehabisan energi).
Sumber :
http://forum.kompas.com/sains/32487-big-bang-teori-vs-alquran.html
Saya lebih condong ke Behram Nazwar.
Diskusi di Facebook (1)
sumber :
# Qarrobin Djuti :
079,001 wa nnaazi’aati gharqan = dan yang tercabut suatu yang tenggelam
ini adalah awal big bang, ketika kulli syay-in dicabut dari al dahhri
# Handi Yawan :
Bila masih beranggapan demikian, itu sama halnya bahwa alam semesta diciptakan dari sesuatu, padahal Kun Fayakun bermakna tercipta daeri sesuatu yg sebelum tidak ada (kekosongan).KUN FA YAKUUN : “Adalah” maka adalah dia. Kalimat ini tercantum pada 2/117, 3/47, 3/59, 6/73, 16/40, 19/35, 36/82, dan 40/68.
Walaupun dikatakan hukum Allah demikian berlaku untuk tiap sesuatunya, tetapi pada ayat-ayat suci tersebut lebih menitik beratkan pada penciptaan planet-planet dan kehidupan yang berlaku padanya.
JAALA : Menjadikan yaitu menjadikan sesuatu berfungsi. Istilah ini banyak sekali terdapat dalam Al-Quran. Berada artinya dari KHALAQA yang bermakna menciptakan dari tidak dan kepada ada. Ayat 22/5 menyatakan bahwa Allah
MENCIPTAKAN manusia dari turaab, kemudian pada ayat 10/14 menyatakan Allah MENJADIKAN manusia itu selaku khalifah.
# Qarrobin Djuti :
3/59 khalaqa hhu = menciptakan ia (‘iysayaa)
min turaabin = dari suatu turab
tsumma = kemudian
qaala= dikatakan
la=bagi
hhu = nya (turab)
kun = adalah
fa=maka
ya=yet=proses
kuwn=menjadi ada
kalimat kun fa ya kuwn dalam 3/59 digunakan untuk menciptakan ‘iysayaa dari suatu bahan yang telah ada, bahan itu adalah turab
allahh memisalkan penciptan ‘iysayaa sama dengan -aadama, yakni kalimat kun fa ya kuwn digunakan untuk menciptakan -aadama dari suatu bahan yang telah ada, bahan itu adalah turab
# Handi Yawan :
Apabila persepsi itu yg dijadikan dalil, maka benar! Tetapi maksudnya bukan seperti itu!
Pertemuan anda dg sy bukan barang baru, jadi seharusnya anda sudah maklum, bahwa adam bukanlah manusia pertama yg diciptakan oleh ALLAH!
Maka persamaan yg dimaksud di sini ialah bahwa Isa dan adam sama2 diciptakan dari turab (Saripati tanah), sama halnya dg manusia pertama yg diciptakan ALLAH dari jenis makhluk yg sama. Tetapi sekaligus merupakan ciptaan makhluk jenis yg unik, dan bukan dari jenis makhluk yg telah ada sebelumnya.
# Qarrobin Djuti :
Maka kalimat kun fa ya kuwn dalam 3/59 digunakan untuk menciptakan ‘iysayaa dan -aadama dari “suatu bahan yang telah ada”
# Handi Yawan
ayat di atas korelasinya dg kalimat kun fayakun adalah merujuknya pd penciptaan awal manusia. Dan Kun Fayakun berarti kekuasaan ALLAH menciptaan sesuatu dari ketiadaan/kekosongan, inilah korelasi ayat2 tsb.
# Qarrobin Djuti :
pernyataan kang HY bahwa semesta berasal dari kekosongan (vacuum) adalah benar yang ingin saya tengahi adalah : menurut science, kekosongan itu mengalami getaran, getaran inilah yang disebut dengan energi
079,001 wa nnaazi’aati gharqan = dan yang tercabut suatu yang tenggelam
ayat ini menurut saya adalah ayat tentang big bang, energi itu memang kekosongan, namun kekosongan yang bergetar, inilah yang disebut dengan energi, jadi urutannya adalah :
1. kekosongan
2. kekosongan yang bergetar = energi
Diskusi di Facebook (2)
sumber :
# Handi Yawan :
RAWAASIYA : Batang magnet, 13/3, 15/9, 16/15, 21/31, 27/61, 31/10, 41/10, 50/7, 77/27, sehubungan dengan RAASIYAAT berarti yang
berpusat pada 34/13. Dengan rawaasiya ialah bumi berputar
di sumbunya sembari mengerbit keliling surya, dan
Rawaasiya itu juga yang member kekuatan bagi manusia.
Tanpa Rawaasiya maka yang ada ini akan kacau balau,
mencair, mengurai, berpelantingan dan kembali kepada
kekosongan. Setiap atom dan setiap banda angkasa diberi
Allah Rawaasiya dengan ketentuan tersendiri, 54/49,
karenanya tiap sesuatu itu berbeda keadaan dan posisinya.
Lihat MURSAA.
MAA-U : Air 13/4, 15/22, 23/18, 25/48, 50/9, 43/11 dll. Namun istilah
MAA-U yang bercantum pada ayat 11/7, 14/16 21/30, 24/45,
25/54, dan 56/31 berarti HYDROGEN yaitu atom asal
berisikan Rawasia yang berputar di sumbunya dilingkup oleh
Mar’a.
Al-Quran ayat 11/7 menyatakan semesta ini adalah diatas Hydrogen,
karena yang ada ini semuanya adalah benda-benda yang
berasal dari Hydrogen.
Di atas hydrogen juga berarti bahwa ciptaan pertama
ialah Rawasia (batang magnet) yang berputar, dari padanya
timbul Mar’a yang melingkupi. Rawasia disebut orang dengan
Proton yang tak kelihatan, begitupun Mar’a dengan nama
Electron dan Positron. Diatas hydrogen yang terdiri dari
proton dan Electron itulah adanya semesta raya dengan
istilah ARSY pada 11/7.
Ayat 14/16 menyatakan penduduk neraka diberi
minum dengan Hydrogen yang memperdayakan, bukan air
karena di dalam neraka tidak ada air.
Ayat 21/30 menyatakan bahwa Allah menjadikan
semua yang hidup dari hydrogen, bukan dari air, karena air
dalam tubuh manusia hanyalah 60 persen saja. Begitu juga
pada ayat 24/45, dan 25/54.
MAA-UN MASKUUB pada 56/31 berarti hydrogen
permanent yaitu yang berlaku di akhirat dalam sorga,
berbeda dengan hydrogen di dunia kini dimana Neutrine atau
Mar’a banyak mengapung ke angkasa dimana benda yang
ditinggalkannya berubah bersifat fana.
MAR’A : Neutrino atau Elektron bebas 79/31, 87/4, sehubungan
dengan RAA’U berarti “yang memelihara” 23/8, 70/32; juga
dengan RA’AA berarti “memelihara” pada ayat 20/54, 57/7.
Electron dan Positron adalah wujud yang melingkupi proton
(lihat MAA-U) karenanya dia dinamakan dengan MAR’A.
ketika atom melakukan fissi dan atau fusi keluarlah sebagian
electron dan positron itu lalu bergabung menjadi NEUTRINO
dengan sifat neutral. Maka yang keluar dari planet-planet ,
MAR’A atau Neutrino itu membentuk lapisan Ionosfir yang
semakin tebal. Sedangkan yang keluar dari bintang-bintang
mengapung ke angkasa bebas menjadi nebula dan
kemudianya bergabung jadi comet, lihat SHUUR.
Pada ayat 21/32, ionosfir yang melingkupi bumi ini
disebut dengan SAQFAN MAHFUUZHA atau lapisan terjaga,
dan memanglah Mar’a yang mengapung dari permukaan
bumi dikatakan pada ayat 79/31 bersifat menjaga dan terjaga.
Di dasarkan atas KITAABUN MARQUUM yaitu ketetapan yang
dicatat pada ayat 83/9, 83/20 sebagai ketetapan yang nanti
akan dihadapkan padanya di akhirat selaku persaksian.
# Qarrobin Djuti :
83/9 kitaabun mmarquwmun = suatu kitab yang merekam
83/20 kitaabun mmarquwmun = suatu kitab yang merekam
kitab yang membuat rekaman ini tidak ada hubungan nya dengan 079/031 mengeluarkan dari nya (earth) air nya dan tetumbuhan nya –> bumi mengeluarkan air dan tetumbuhan
# Handi Yawan :
Sedangkan mar’a bukanlah tetumbuhan dlm arti denotative saja. Dm arti konotatif ia berarti “pertumbuhan”, sesuatu yg ditumbuhkan oleh Bumi yg berupa magnetic bar (rawasia) yakni proses sebuah partikel yg menumbuhkan mar’a (electron).
# Qarrobin Djuti :
saya sepakat jika mar’a dimaknai dengan “yang tumbuh”, namun elektron tidak diciptakan oleh nukleus (inti) atom, dalam hal ini, elektron tidak diciptakan oleh proton, karena proton dan elektron adalah partikel tersendiri, kendati pun energi yang sama dapat membentuk proton maupun elektron dalam teori ketidakpastian Heisenberg
elektron yang jatuh ke dalam lingkup batas ambang rawasia medan elektromagnet, jatuh mendekati proton dalam bentuk spiral, memiliki aturan tersendiri untuk membentuk sphere (bola langit) – sphere tersendiri, yang disebut dengan eksklusi Pauli
saya tidak menyatakan bahwa elektron adalah partikel, atau elektron adalah gelombang, namun elektron memiliki gambaran sebagai partikel sekaligus dan gambaran sebagai gelombang, dengan state dan behavior nya
# Handi Yawan :
Kalau memang demikian darimana asal electron dan apa yg menyebabkan electron jatuh ke sebuah proton lalu bagaimana dg electron yg lain, kenapa tidak turut jatuh? Kenapa lalu membentuk spiral? siapa/apa state/behavior yg mengaturnya?
# Qarrobin Djuti :
Elektron berasal dari energi, energi adalah getaran ruang vakum (kosong), jadi ruang yang kosong itu lah yang bergetar dan disebut energi. E = h f. Bertemunya elektron dan proton, menghasilkan getaran elektromagnet diantara keduanya, kalau kang HY belajar kimia, di tabel periodik ada jumlah elektron pada setiap unsure
# Handi Yawan :
Maka pertanyaan selanjutnya, energy timbul dari apa? Kok bisa ada energy? Padahal di atas disebutkan bahwa “Bertemunya elektron dan proton, menghasilkan getaran elektromagnet diantara keduanya”, padahal “elektron berasal dari energi,”
Jadi mana duluan electron ada karena terjadi sebuah energy atau energy ada karena bertemunya electron dan proton?
Padahal energy adalah eksidensia yg membutuhkan sebuah substansi untuk ada!
Pd sebuah partikel yg berproses (proton), ketika inti atom/rawasia sebagai substansi, berputar akibat perbedaan masa menimbulkan fusi dan fisi, dari itulah energy bermula!
# Qarrobin Djuti :
energi timbul karena getaran ruang hampa, energi diciptakan oleh Allahh, untuk getaran elektromagnet antara proton dan elektron (ini adalah proses berikutnya), Allahh menciptakan getaran ini dengan qadar (kadar) yang dibuat Nya, kadar ini lah yang kemudian diamati oleh scientist, dan mereka menghitung dan mendapatkan persamaan matematisnya, jarak antar sphere elektron didapatkan sebagai akar kuadrat jarak, scientist hanya menghitung kadar yang telah diciptakan oleh Allahh
Numpang tanya : ALMAA’ (kekosongan mutlak) atau ALMAA’ (atom asal Hydrogen). Yang mana arti sebenarnya, ato ALMAA’ itu punya DUA arti ya…?
ALMAA’ juga bisa dimaknai sebagai “air”…
Inilah keunikan dari bahasa Arab, dimana 1 kata bisa banyak arti
bagaimana dengan ayat berikut dikaitkan dengan dalil tentang atom raksasa?
﴾ Al Anbiyaa:30 ﴿
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah SUAT YANG PADU, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
tidak ingatkah bahwa dalam salah satu tulisannya, Nazwar Syamsu menyatakan bahwa cincin planet Saturnus merupakan aurora dari planet itu? kesimpulan itu diambil di masa belum ada data-data yang jelas tentang planet Saturnus… foto dari satelit baru ada tahun 1980-an awal…
juga teori tentang tachyon, bukanlah ciptaan Nazwar Syamsu, teori itu dimunculkan oleh fisikawan Gerarld Feinberg.
berikut kutipan dari buku: The Crack in The Cosmic Egg:
Fisikawan Gerald Feinberg resah tentang suatu alam semesta di mana kecepatan cahaya Einstein adalah yang diijinkan maksimum untuk realitas kita, maka Feinberg telah mengganti “bilangan-bilangan imajiner” untuk “bilangan-bilangan real” Einstein yang menciptakan dilibatkannya pembatasan. Feinberg melihat tak ada cara mencabut hukum Einstein, maka ia mencoba untuk menggunakan seluruh abstraksi melawan dirinya sendiri untuk suatu era baru kebebasan—setidaknya kebebasan untuk pikiran imajinatif.
………….
Begitu besarnya keyakinan Feinberg sehingga ia sudah memberikan suatu nama Yunani yang cocok, tachyon, atau kecepatan, untuk bit-bit energi miliknya yang lebih cepat dari cahaya namun belum ditemukan.
jadi, Nazwar Syamsu hanya mencari ayat-ayat yang cocok dengan hasil kajian fisikawan semacam Gerald Feinberg itu…. bukan menciptakan teori sendiri… terbukti, pendapatnya tentang cincin planet saturnus salah… 🙂
tapi bukan berarti bahwa Nazwar Syamsu tidak layak dinobatkan sebagai salah seorang muslim yang mencetuskan pemikiran hebat… siapa pun bisa saja salah jika data yang diterima belum lengkap… 🙂
wah kacau keilmuan ini.prtama teori hnyalh teori–bkn sebuah hukum.teori akan diuji atau difalsifikasi (disalahkan) secara ketat. baik big bang maupun partikel adlh upaya rasional yg mencoba mnjelaskan pnciptaan alam raya. kacaunya,mnjadikan ayat Al Qur’an sbg landasan dalilnya adlh semacam ‘mrendahkan’ posisi ayat2 itu.ini diibaratkan saya baru memiliki prasangka atau praduga atau prakiraan ttg sesuatu,nmn ayat2 Qur’an yg bernilai pasti,tepat,yakin,tdk ada salahnya,saya comot utk membenarkan prasangka saya yg penuh ketidakpastian dan ketidaktepatan….ya jaka sembung naik ojek…sdg scr filosofis big bang bolong di:”dimanakah titik 0 pencetus ledakan besar itu terletak di alam semesta ini?bagaimana cause-effect big bang trjadi,sdg hukum fisika brlandaskan pd konsep sebab-akibat (tdk mngkn trjd ledakan tiba2 tanpa ada pncetusnya)? dsb” sdg teori partikel:”bagaimana partikel itu terbentuk?bagaimana daya magnet terbentuk dan dmn letak awal proses magnetisasi antar partikel? bgm antar partikel bs saling termagnetisasi?dsb”bolong terbesar teori partikel adlh:”ruang kosong dan ‘tiba-tiba’ (atas kehendak Allah)”…krn teori ini dibangun di bidang fisika,mk kt tiba-tiba—sbgmn dalam teori big bang–jelas cacat keilmuan…tambahan:”1) dlm Islam partikel yg sangat kecil disebut zarrah–sbgm sabda Rasulullah hal sombong hati. zarrah adlh ‘dzat ketenagaan hidup–sgala sesuatu yg Allah ciptakan adlh makhluk atau ‘hidup’.krn itu tdk aneh alam semesta pd hakikatnya trdiri dri n-terhingga nmn sulit dihitung dzat ketenagaan hidup.artinya:”ada kehidupan renik yg sangat halus di angkasa luar (ini terbukti dr riset terbaru,dmn ilmuwan menemukan jejak kehidupan di angkasa luar–bkn di mars saja) yg membntuk semesta;2)sdg ttg pnciptaan alam raya yg dpt dijlskan secara fisika…(to be continued aja)”…
semua teori di dunia ini tidak ada yang mutlak benar, semuanya berdasarkan data statistik yang dibuat oleh manusia. Bisa saja data statistik itu benar, dan bisa saja salah. Dan data itu dibuat oleh manusia sebatas pandangan ilmu yang manusia miliki. Ilmu manusia sendiri telah dikatakan Allah hanya sebesar sebuah buih di samudra luas. Kita tidak dapat membuktikan bagaimana alam gaib bekerja karena keterbatasan pengetahuan manusia tentang hal gaib. Padahal diantara penciptaan benda/fisik nyata disitu dilibatkan juga ilmu – ilmu Allah (kalo kata bahasa manusianya mungkin parameter) dalam penciptaaan seluruh benda fisik maupun non fisik. Parameter pembuatan benda fisik yang dipakai Allah tidak dapat diperhitungkan oleh manusia karena manusia sama sekali tidak mengetahui hal-hal gaib. Bagi Allah tidak ada yang gaib semua benda di dunia ini adalah benda fisik. Jadi sangatlah kurang tepat jika metodelogi yang dipakai oleh Allah dibandingkan dengan metodologi yang di persepsikan manusia karena manusia sendiri adalah ciptaan Allah. Mana bisa sebuah mahluk ciptaan Allah lebih pandai dari Allah sebagai penciptanya. Jadi yang saya tekankan disini adalah bahwa teori2 orang-orang jenius sekaliber Einsteinpun bisa sama dengan teori yang dibuat olleh Allah. Kita sebagai mahluk yang lemah hanya mampu mengelola/mendesign segala sesuatu yang sudah diciptakan Allah untuk kesejahteraan manusia. Mempelajari sebuah partikel saja kita tidak akan mampu mengungkapkan secara keseluruhan perihal materi/benda dimaksud. Karena pada hakekat suatu materi terdiri dari benda fisik dan non fisik (energi ataupun semacamnya) yang kita tidak dapat buktikan secara ilmiah karena keterbatasan pengetahuan kita tentang Energi/Roh/Benda gaib. Tapi kita sepeti dikatakan oeh Alah harus tetap mengali ilmu pengetahuan sampai ke liang lahat demi kesejahteraan kita sebagai umat manusia.
NAZWAR SYAMSU itu bukannya orang LDII yang sudah dinyatakan sesat (LDII-nya).
Nazwar Syamsu, bukan orang LDII. Mengenai Biografi beliau, ada banyak diulas di internet, jadi tinggal cari via googling saja…
Wow.smua itu hanya teori&semua teori cm kira2.jdi msih “?”
Mnurtq smua d luar pmikiran qt,tak ada yg bsa mnjlaskan tntang kpan&knapa kiamat trjadi.bgitu jg sbaliknya.smua rahasia allah,qt cm bsa mengira-ngira
Ruuuaarrrrrbbbiiaassaaa…. : (Y)
bagi Allah, tidak ada teori… karena teori itu hanya bagi manusia… bagi Yang Mahatahu, tidak ada teori… salah satu kegunaan teori adalah menjelaskan suatu fenomena atau fakta yang terdapat di alam semesta… juga membantu memprediksi apa yang terjadi di suatu titik dalam waktu ketika variabel-variabel yang menentukan bekerjanya suatu sistem berubah…. jadi, pantaskah Allah Yang Mahatahu masih memerlukan suatu teori….? manusialah yang butuh teori.. 🙂
berhati-hati juga menggantungkan kebenaran Qur’an dengn suatu teori… karena sekarang ini sudah muncul teori tandingan BIg Bang yakni alam semesta listrik yang berdasarkan teori plasma… 99,90% alam semesta terdiri dari plasma… dan teori ini tidak membutuhkan benda-benda seperti black hole (lubang hitam), bintang neutron, dan sebagainya… kita lihat saja perkembangannya ke depan… jangan sampai mengulangi kekeliruan para mufassirin muslim masa lalu, ketika menafsirkan ayat surat Ar-Rahman tentang tantangan Allah kepada jin dan manusia untuk menembus langit.. di masa itu, ditafsirkan bahwa manusia dan jin tidak bakal bisa ke luar angkasa…. tetapi hal itu berubah dengan diluncurkannya sputnik, gemini, dsb menggunakan teknologi roket… tafsir ayat itu kemudian berubah lagi, bahwa manusia dan jin pada dasarnya bisa menembus langit dengan cara menggunakan sulthan atau kekuatan yang kemudian dimaknai sebagai semacam kendaraan seperti roket….. 🙂
Bacaan yg menambah iman,
teori yg menarik. Big ben paling fenomenal tp banyak yang meragukan teori big ben
I loved as much as you will receive carried out right here.
The sketch is attractive, your authored subject matter stylish.
nonetheless, you command get got an shakiness over that you wish be delivering
the following. unwell unquestionably come
further formerly again since exactly the same nearly very often inside case you shield this hike.
Belajar Kausa Prima saja hehe…