Di masa orde baru, pernah ada perintah agar Prajurit TNI berjaket warna kuning, sebagaimana warna khas GOLKAR, partai berkuasa ketika itu.
Namun perintah ini, tidak dijalankan oleh seorang kolonel muda, yang bernama Rymizard Ryacudu. Ia dengan tegas, memerintahkan anak buahnya untuk tetap memakai jaket hijau atau loreng, ciri khas tentara (sumber : Jenderal Ryamizard, Pemimpin Indonesia).
Silsilah Pagaruyung Minangkabau
Ryamizard Ryacudu, dilahirkan di Palembang, Sumatera Selatan, pada tanggal 21 April 1950. Beliau adalah adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005.
Ia dibesarkan dalam keluarga tentara. Ayahnya bernama Ryacudu, adalah seorang brigadir jenderal TNI purnawirawan, yang ketika berdinas aktif dikenal sebagai seorang pengagum Presiden Soekarno.
Di keluarga ini dikenal sangat menekankan pentingnya pendidikan agama. Maka ketika kecil, Ryamizard dijuluki “Si Hadis” karena kepandaiannya menghafal sejumlah hadis Rasulullah (sumber : Ryamizard Ryacudu Prajurit Sapta Marga Sejati).
Kedekatannya dengan Islam, sepertinya telah melekat pada leluhur keluarga Ryamizard sejak ratusan tahun yang silam. Sang ayah, Ryacudu adalah tokoh dari masyarakat Abung Lampung (Sumber : sejarahgunungbatu), yang berdasarkan catatan sejarah salah seorang leluhurnya adalah seorang penyebar Islam di Lampung, yang bernama Umpu Bejalan Di Way.
Umpu Bejalan Di Way, sendiri merupakan Pangeran dari Kerajaan Islam Pagaruyung Minangkabau, yang datang ke Lampung bersama 3 orang saudaranya dalam mensyiarkan agama Islam (Sumber : Melayu Online).
Berdasarkan Catatan KH. Ali Maksum (Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta), yang diserahkan kepada As-Syaikh Sayyid Bahruddin Azmatkhan, pada tahun 1980, diketahui bahwa Pendiri Kerajaan Islam Minangkabau, merupakan anak dari Sunan Giri, yaitu bernama Sultan Muhammad Syahabuddin (Abdurrahman) (Sumber : Syaikh Yasin bin Isa Al-Faddani, Ulama Besar Makkah, Keturunan dari Sultan Minangkabau bin Sunan Giri).
Keluarga Kesultanan Palembang Darussalam
Ibunda Ryamizard bernama Hj. Zuharya binti Raden Hasan Asa’ari. Ibunya berasal dari keluarga Bangsawan Palembang, yang silsilahnya akan menyambung kepada pendiri Kesultanan Palembang Darussalam Sultan Abdurrahman (Kimas Hindi).
Sementara ibu dari Hj. Zuharya, bernama Aminah binti Pangeran Nuh, berasal dari para pemimpin daerah Ogan Ilir. Kakeknya Pangeran Nuh, dikenal pemimpin pelaksanaan penggalian “Terusan Bujang” sepanjang 15 km, bersama Pangeran Liting (yang juga merupakan mertuanya) (Sumber : Yayasan Liting).
Pangeran Nuh, sendiri adalah anak dari Depati Dece (Kimas Ali Jidin), sementara mertuanya Pangeran Liting (Abdul Khalik), merupakan keturunan Sunan Sungai Goren.
Nama Sunan Sungai Goren sendiri, oleh beberapa kalangan di-identifikasikan dengan Kimas Tumenggung Yudhapati, adik Sultan Abdurrahman (Kimas Hindi). Beliau mendapat kepercayaan untuk mengawasi wilayah Kesultanan Palembang Darussalam, di seberang Ulu, dan berpusat di Sungai Goren.
Adapun Sultan Abdurrahman (Kimas Hindi) dan Kimas Tumenggung Yudhapati, merupakan putera dari Pangeran Ratu Jamaluddin Mangkurat V (Sedo Ing Pasarean), yang jika silsilahnya ditarik ke atas akan sampai kepada Sunan Giri (Sumber : Nasab Keluarga Besar Kesultanan Palembang Darussalam)
WaLlahu a’lamu bishshawab
.. . Berita yg bagus,namun menurut kami.sebaik nya,anda berkonsultasi dulu,apalagi jika menyangkut nama2 yg se olah2 seorang tokoh yg menyebarkan agama Islam di Lampung, khusus nya mengenai nama “Bujalan di way”( berjalan diair). .beliau ini pendatang baru diakhir abad 15/16.disinyalir datang dari kumpulan suku laut “Nong”. Suku laut diperairan Riau..membentuk kesatuan setelah mendapat tempat tinggal tumpangan hidup,dngan nama SeParanong(Pernong) terdiri atas kebuayan Kembahang tuha,diganti dngan nama,”Buay bejalan di way. Kebuayan Tekhegak,dirubah menjadi kebuayan SeParnong,dan menduduki kebuayan Nyekhupa. .jd yg nama nya Paksi Pak yg kt nya penyebar agama Islam di tanah Belahlau,itu cuma cerita fiktip. .karena dua generasi diatas mereka sdh ada orang dr tanah Arab,yg menjadi anak mantu dari Putri Dayang Mustika. Dan Tuan Raja Jayanaga. .yakni Suami dr Putri Bulan Indrawati,yg bersuamikan Syeh Maulana Imam Al Hasyir.. Demikian untuk skdar info ,tabek n wasalam.