Teori Migrasi Manusia, untuk menjawab Asal Usul Bangsa Melayu ?

Pernahkah anda berpikir siapakah nenek moyang kita? Sebagian besar dari anda pastilah berpikir Adam dan Hawa. Namun pernahkah anda berpikir bagaimana dari sepasang manusia bisa muncul beragam ras dengan tampilan fisik yang begitu berbeda?

Tampilan fisik pada dasarnya sudah dikodekan dalam gen (DNA) kita. Gen dalam tubuh kita terletak dalam inti sel, dalam kromosom, yang tersusun dari untaian rantai DNA. DNA sendiri tersusun atas urutan pasangan basa (kode genetik) yang menyimpan semua informasi tentang bagaimana tubuh kita terbentuk, organ-organ bekerja, hingga tampilan luar tubuh kita.

Kode genetik dalam DNA diintepretasikan dalam ekspresi gen. Dikenal 2 istilah dalam ekspresi gen, yaitu genotip dan fenotip. Genotip adalah ekspresi gen yang terkodekan namun tidak muncul ke permukaan, sedangkan fenotip adalah ekspresi gen yang muncul dan teramati. Contoh dari genotip dan fenotip bisa dilihat dari penyakit bawaan. 2 orangtua normal bisa memiliki anak dengan kelainan jantung karena salah satu atau keduanya adalah carrier (pembawa) gen penyakit tersebut dari garis keluarganya. Dengan demikian, gen kelainan jantung adalah genotip pada orangtua, namun fenotip pada anak.

Lalu apa hubungannya dengan keragaman manusia? Keragaman pada manusia (begitu juga pada spesies lain) dapat ditelusuri melalui perbedaan urutan basa dalam DNA. Ada lebih dari 2 milyar pasangan basa yang menyusun rantai DNA. Jika rantai DNA yg terpilin dalam bentuk kromosom itu diurai, maka ia akan membentang sepanjang 1,8 m. Dari sudut pandang genetika, menusia, apapun rasnya adalah >99% identik, meskipun perbedaan itu hanya 0,00 sekian %, tidak ada gen yang persis sama.

12989991501164608966

SNP (Single Nucleotide Polymorphism), salah satu genetic marker (http://en.wikipedia.org/wiki/Single-nucleotide_polymorphism)

Perbedaan urutan basa yang ditemukan pada sekelompok individu dalam suatu spesies disebut dengan ‘genetic marker’ (penanda gen). 2 individu yang memiliki genetic marker pada posisi yang sama mengindikasikan hubungan kekerabatan. Dari sinilah kita bisa menelusuri leluhur kita sesungguhnya dan darimana mereka berasal. Semakin banyak genetic marker khas yang terdapat dalam suatu ras atau spesies, makin beragam karakteristik individu penyusunnya.

Keragaman genetik (Genetic diversity) semakin berkurang dengan adanya migrasi. Ketika sekelompok kecil dari nenek moyang kita bermigrasi ke daerah baru, pada dasarnya mereka membawa dalam diri mereka sample yang lebih kecil dari genetic diversity komunitas asal.

Studi menunjukkan bahwa benua Afrika memiliki genetic diversity tertinggi di muka bumi. Genetic marker dari ras-ras yang ada di seluruh dunia, baik Eropa maupun Asia, bersumber dari Afrika. Gen Afrika mengandung genotip yang berpotensi memunculkan ras-ras lain yang sama sekali berbeda dari mereka. Ketika sebagian dari mereka keluar dari tempat tinggalnya dan terpapar oleh lingkungan yang baru, maka dalam jangka waktu tertentu akan timbul mutasi yang akan merubah susunan basa dalam gen, membuat genotip berubah menjadi fenotip dan membuat mereka rentan terhadap penyakit tertentu.

Masih mengikuti? Bagus. Mari kita masuk ke pembahasan utama 🙂

Lalu darimanakah bangsa kita berasal? Bangsa kita sebagian besar adalah ras Melayu, yang merupakan cabang dari rumpun Austronesia. Saya ingat ketika SMP dulu, saya diajari bahwa ras Melayu pada dasarnya terbentuk dari 2 bangsa: Proto Melayu dan Deutero Melayu.

Proto Melayu adalah ras Mongoloid yang diperkirakan bermigrasi ke Nusantara sekitar 2500-1500 SM. Ada beberapa teori Antropologi yang mempostulatkan daerah asal mereka: Provinsi Yunnan di selatan Cina, New Guinea atau kepulauan Taiwan. Gelombang migrasi kedua mendatangkan bangsa Deutero Melayu dari dataran Asia Tengah dan Selatan sekitar tahun 300 SM. Diperkirakan kedatangan Deutero Melayu inilah yang membawa pengaruh India yang kuat dalam sejarah Nusantara dan Asia Tenggara pada umumnya. Percampuran antara kedua bangsa inilah yang memunculkan ras melayu modern, ya kita-kita ini. Di samping itu, proto Melayu yang masih asli hingga kini diyakini menurunkan etnik dengan tampilan fisik yang mirip mongoloid seperti suku Dayak.

Selama tak kurang dari 100 tahun, teori ini adalah teori yang berlaku dan tertulis di buku-buku teks sejarah kita. Namun baru-baru ini, hasil studi yang dipublikasikan oleh konsorsium HUGO (Human Genome Project), yang beranggotakan 40 research group dari berbagai negara, mungkin harus membuat buku sejarah kita ditulis ulang. Apa pasal? Pada tahun 2009, melalui penelitian panjang yang melibatkan sampel gen dari hampir 2000 individu di Asia, yang dikombinasikan dengan riset antropologi kebudayaan, memunculkan sebuah konklusi yang mengejutkan: Ras Mongoloid bukanlah nenek moyang kita, namun sebaliknya, kitalah nenek moyang mereka.

Bagaimana bisa? Bukankah bangsa Cina telah membangun peradaban maju tak kurang dari 4000 tahun yang lalu? Bukankah populasi bangsa Cina telah sedemikian besar bahkan sejak jaman dinasti Han 2000 tahun yang lalu?

Edison Liu, dari Genome Institute of Singapore selaku kepala konsorsium ini menjelaskan, usia suatu komunitas memiliki efek yang lebih besar kepada genetic diversity daripada ukuran populasi. Walaupun populasi bangsa China lebih besar, namun genetic diversity-nya, terutama etnis Han yang merupakan etnis mayoritas China, lebih rendah daripada etnis-etnis yang ada di Asia Tenggara. Migrasi ke dataran China “baru” terjadi 20.000 hingga 40.000 tahun yang lalu, diikuti dengan meluasnya budaya bertanam padi ke seluruh Asia. Dari dataran Cina ini, komunitas yang lebih kecil kemudian bermigrasi ke Korea dan Jepang. Menjadikan ras Altai (Korea-Jepang) ras yang relatif paling muda di Asia.

Hasil studi menunjukkan bahwa proses migasi manusia yang menghuni benua Asia adalah melalui garis pantai timur Afrika, semenanjung Arab, Asia Selatan, baru kemudian masuk ke Asia Tenggara dan Nusantara. Peristiwa ini terjadi sekitar 85.000-75.000 tahun yang lalu. Dengan demikian, nenek moyang kita berasal dari dataran India, bukan China.

Hasil riset ini menyusun family tree dari 73 kelompok etnis di Asia, dan secara mengejutkan, kelompok etnis Asia Tenggara, yaitu Thailand dan Indonesia, berada di bagian bawah, hanya setingkat di atas etnik India dan Uyghur. Genetic diversity di Asia Timur (Jepang, Korea dan China) dapat ditelusuri dari gen-gen yang ada di Asia Tenggara, terutama suku Mon di Thailand (yang memiliki gen Dravida, Bengali, Thai, Negrito, Melayu dll). Dari suku Mon inilah kemudian diturunkan ras Melayu yang tinggal di selatan Thailand, semenanjung Malaka hingga Nusantara. Jika diperhatikan dalam family tree , adalah hal yang menarik bahwa etnis Minang dan Batak ternyata memiliki gen yg berasal dari dataran India, sedangkan dalam etnis Jawa dan Sunda, gen tersebut muncul dalam prosentase yang jauh lebih kecil. Hal ini menunjukkan bahwa migrasi dari dataran India masuk melalui semenanjung Malaka, ke pulau Sumatera sebelum akhirnya menyebar ke seluruh wilayah Nusantara, menyebabkan genetic diversity semakin berkurang dari pulau Sumatera ke Sulawesi.

12990143441002934458

Family Tree, diambil dari Mapping Human Genetic Diversity in Asia, HUGO Pan-Asian SNP Consortium

Peta Sebaran Gen di Asia Tenggara, diambil dari L. Jin et. al

Peta Sebaran Gen di Asia Tenggara, diambil dari L. Jin et. al

Kesimpulan ini mengejutkan sekaligus sulit diterima. Namun demikian, analisa sample gen ternyata berkorelasi dengan penelitian Antropologi, dimana didapati bahwa kebudayaan dan bahasa di Asia Tenggara jauh lebih kompleks dan beragam daripada Asia Timur. Sebagaimana kita tahu, ada lebih dari 300 kelompok etnis dan lebih dari 700 bahasa di Nusantara. Di masyarakat kita terdapat berbagai jenis warna kulit dari coklat gelap, sawo matang hingga kuning langsat. Merujuk pada studi yang dilakukan HUGO, mungkin saja ribuan tahun lalu, sekelompok individu dari nenek moyang kita bermigrasi ke utara, menetap di sana, menikah antar sesamanya (endogamy), dan karena paparan lingkungan yang jauh berbeda dengan iklim equatorial, memunculkan fenotip yang kita lihat sebagaimana lazimnya bangsa China modern.

Jika studi ini benar, maka bangsa China yang masuk ke semenanjung Malaka dan Nusantara di awal masa kolonial pada dasarnya sedang “pulang kampung” ke tanah nenek moyangnya, dan ungkapan “saudara tua” yang pernah dilontarkan Jepang di awal invasi ke Indonesia telah salah kaprah.

Disarikan dari:
http://theonlinecitizen.com/2009/12/dna-suggests-chinese-origin/

Klik untuk mengakses 1541.full.pdf

http://news.bbc.co.uk/2/hi/8406506.stm
http://www.understandingrace.org/humvar/molecular_01.html

Klik untuk mengakses long.pdf

http://en.wikipedia.org/wiki/Malay_%28ethnic_group%29#cite_note-13

Sumber :
1. Menyoal asal usul identitas bangsa Melayu (kompasiana)
2. Menyoal asal usul identitas bangsa Melayu (atlantis-lemuria-indonesia.blogspot)

Artikel Sejarah Nusantara
1. Tanah Punt, Sundaland dalam Legenda Leluhur Bangsa Nusantara?
2.
3. [Misteri] Kuil Hatshesut (dari masa 1.470 SM), berkisah tentang Peradaban Purba Nusantara?).
4. Misteri “Tiang Rumah Kuno” berumur 2.800 tahun, dan Pemukiman Awal Bangsa Jawi (Melayu) di Nusantara?

Catatan Penambahan :

1. Sejumlah peneliti dari Korea, berencana datang ke kawasan penemuan megalitikum yang berada di Lahat, Empatlawang dan Pagaralam (wilayah Pasemah). Mereka akan melakukan penelitian mengenai asal muasal nenek moyang bangsa Korea. “Mereka percaya berdasarkan penelitian mereka kalau asal usul nenek moyang orang Korea itu berasal dari Pasemah Sumatera Selatan (Sumber : Nenek Moyang Korea dari Pasemah, palembang.tribunnews.com).

2. Pada tahun 1998, Oppenheimer menerbitkan buku berjudul,”Eden in the East : The Drowned Continent of Southeast Asia”. Secara singkat, buku ini mengajukan tesis bahwa Sundaland (saat ini, merupakan lautan di antara Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Semenanjung), pernah menjadi suatu kawasan berbudaya tinggi, tetapi kemudian tenggelam, dan para penghuninya mengungsi ke mana-mana (out of Sundaland), yang pada akhirnya menurunkan ras-ras baru di bumi (sumber : Sejarah Melayu, Teori Sundaland dan Naskah Wangsakerta).

Iklan

31 responses to “Teori Migrasi Manusia, untuk menjawab Asal Usul Bangsa Melayu ?

  1. Dari awal Teori Keluar Dari Yunan Sudah Meragukan Karena Hampir Tidak Ada Orang-Orang atau Suku Bangsa-Suku Bangsa Seperti Kita Di Cina Selatan. Sayangnya Profesor Slamet Muljana Tidak Menyadari Hal Ini (Silah Dibaca Buku Yang Beliau Tulis “Asal Bahasa Dan Bangsa Nusantara”).

    • Anda kunjungi saja situs website: The Genographic Project, FTDNA, ISOGG, 23andMe, Ancestry.com, Forgotten Motherland (Bahasa Indonesia) dan di Wikipedia – Modern Human Haplogroups, Scientific Adam, Scientific Eve dan tonton saja film Dokumentasi dari National Geographic: Searching for Adam, The Real Eve, Human Family Tree, dll. Semoga bisa membantu 🙂

  2. Migrasi manusia saat banjir bandang dengan Peahu Nabi Nuh sesuai dengan tulisan kami mendarat di Puncak gunung Slamet. Kemudian menyebar keberbagai wilayaj Jawa dan Indonesia Timur (utuk ligkungan Tndus di Timur tampilan lebih mirip Afrika) Sementara migrasi dari India melalui Sumatra dan menyebar ke Utara,

  3. Lihat peta migrasinya di tulisan kami ” GUNUNG SLAMET, “HAI NUH, TURUNLAH DENGAN SELAMT SEJAHTERA” Gelomang Migrasi Awal tenggelam (Tenggelamnya ATLANTIS) sehingga masyarakat Jawa dan Sunda memang sudah memiliki Peta genetik begitu. http://theholisticleadership.blogspot.com/2014/09/gunung-slamet-hasi-nuh-turunlah-dengan.html

  4. Sumatera-Sulawesi (Riau, Palembang, Dayak, Manado) fenotifnya lebih terlihat seragam dengan Korea, Cina dan Jepang, Sedang Jawa sunda, Bali, NTT dan Papua dan Maluku Jika ditelisik lebih jauh kami Yakin genetic Diversitynya jauh lebih besar.

    • Bung Darwono, memang variasi genetik orang Asia Tenggara lebih besar daripada Asia Timur Laut karena orang2 Indonesia Timur tipe Melanesia dan Asia Timur Laut tipe Altai, Manchuria awalnya juga pernah ke Asia Tenggara sebelum leluhur orang Cina dan “terutama” orang Deutero Melayu datang ke Semenanjung Indocina. Bukannya orang Asia Timur Laut itu Homogen, tetapi DNA mereka, terutama lewat tes Maternitas mtDNA dan Paternal Kromosom Y. (Terutama lewat Tes Mitokondria dan DNA Somantik). Artinya, sepertinya Orang Asia Timur Laut itu seperti “buangan” dan tempatnya digantikan oleh orang Cina dan Melayu.

  5. saya tetap berpegang bahawa manusia pertama ada Adam A.S,tiada manusia sebelumnya melainkan hanya malaikat,haiwan dan jin,manusia adalah yg terakhir memerintah bumi iaitu sekitar 7,000 tahun,yang lebih tua dari itu adalah ‘haiwan’

    • Njirrr, parah amat, 7000 tahun yng lalu udah ada peradaban manusia, dn siapa sihh yng bilang 7000 tahun itu turunnya nabi adam, :3

      Tinggi nabi ada aja 30 meter, masa dalam waktu 7000 taun ukurannya langsung mengecil, kan gk mungkin,
      :3

  6. Lo tau tinggi-nya 30 meter,drmn….?!?! Msh mnding umur bsa dketahui…. minimal,sebelum manusia kenal “penggaris” (ato suatu alat ukur yg pasti),manusia lbih tau umurnya. Logikanya,ngitung lama-nya waktu..pasti-nya manusia sdh bsa…tp,klo ngitung ketinggian ato panjang..pasti dibutuhkan alat bantu ato alat ukur (bhkn yg plg sederhana skalipun). Semisal,ada “kata” ato “cerita” (dlm bahasa Jawa,saya pnh denger….) ; “…..wong jaman ndekmben (red: jaman Nabi),kuwi gedhe2 (dhuwur2)….” Bkn b’arti jg,bhwa “Nabi (Adam) itu gedhe (Raksasa,mgkn…) Mnrt para Arkeolog..(dan ada buktinya..) dahulu mmg ada “Makhluk Raksasa”…. jg mnrt Kitab2 Suci. Bkn b’arti manusia se-gedhe2 itu jg,kalee…. Klo ada contoh bukti,”tapak kaki raksasa (ukurannya gedhe) ….yakin,tuch..klo tapak jejak-nya manusia..??? Jgn-kan dulu…jaman kita (gua yakin,lo sm gua hidup dijaman yg sm !) ini aja sering ada ditemukan jejak raksasa…msh misteri ! (ada buktinya….cari aja sendiri…! lo khan,bsa buka2 Internet…jd ndak usah nantang2 nyari2 bukti….mikir dikit,ngapa….????) Spt contoh lg ; rantai evolusi kera ke manusia….itu ngawur ! (Darwin aja,kalee…moyangnya monyet!). Trus,manusia b’beda dgn raksasa….ada banyak bukti. (cari aja lg…!) Pokoknya,kira2 spt itu….klo gua tulis,bsa2 laman ni jd pny gua (kwkwk..)

    • Nah, ini dia jawaban dari seseorang bernama Den Bey yang memang melek Sains. Pengukuran ukuran tubuh dan badan manusia dulu, sekitar 45.000 Tahun lalu bisa sangat berbeda dengan satuan ukuran yang lama. Sekarang, kalau kita menemukan orang dengan tinggi badan sekitar 6 Kaki – orang dengan tinggi badan 170 Cm ini jelas2 orang yang lebih tinggi adalah orang yang “tingginya” 6 Kaki, bukan 170 Cm sendiri, karena:
      – Ukuran 1 kaki = 30,4 Cm.
      – Ukuran 1 Meter = 100 Cm.
      Kita, Homo Sapiens2, memang memiliki tinggi badan yang melebihi Homo Neanderthal (sekitar 165 – 175 Cm)., sepertinya Homo Erectus, punya tinggi badan yang menyerupai tinggi badan manusia modern Homo Sapiens Sapiens, sekitar 165 – 185 Cm.

  7. Jadi, menurut teori “Out of Sundaland”, orang asli Sumatera lebih tua dari orang-orang di Jawa…

    Waduh, apa bisa orang Jawa terima kenyataan yang kaya gitu…?

    • Ya bisa lah, kenapa ga kalau faktanya begitu hahaha ada2 aja lu om. Sy asli jawa, bapak sy jogja ibu saya jombang. Sy terima aja kalo emang jawa berasal dari sumatera hahahaha… adakah masalah? Masih satu nusantara… tapi sepengetahuan saya, orang2 jawa itu saudaranya orang sunda, soalnya raja2 jawa kuno asalnya dari sunda. Thanks

  8. orang2 sunda itu asal sebenarnya dari melayu…sbgain org2 jawa sih mrasa mrka turunan dewa2 jdi mgkin ckup sulit untuk nrima bhwa mlayu lbih tua dri mrka….mklum darah biru. asal usul di kait2kn dgn dgan prmbon wlupn sbgian suku jawa yg baik ga stju….semar lah petruk lah yg smuanya itu tokoh2 khayalan….hmmmm tobat deh tobat…. jgn ngamalin ajarn jhiliyah jawa kuno lagi…

  9. Bangsa Melayu berasal dari asimilasi Abraham (nabi Ibrahim) dgn Kentura melahirkan 6 org anak (Zimran, Yoksan, Medan, Midian Isbak dan Suah) yakni Midian (Mada> Mala> Mada-yu> Mala-yu) berkonsentrasi di Medio Persia (Iraq> Madyan) nabi Suib> Cyrus The Great atau Iskandar Zulkarnain. Kemudian menyebar dari Madagasqar, Asia Selatan dan Asia Tenggara, Mikronesia, Melanesia hingga Austronesia…

    • Anda kunjungi saja situs website: The Genographic Project, FTDNA, ISOGG, 23andMe, Ancestry.com, Forgotten Motherland (Bahasa Indonesia) dan di Wikipedia – Modern Human Haplogroups, Scientific Adam, Scientific Eve dan tonton saja film Dokumentasi dari National Geographic: Searching for Adam, The Real Eve, Human Family Tree, dll. Semoga bisa membantu 🙂

  10. Nenek-moyang ras bangsa Melayu berasal dari asimilasi nabi Ibrahim (Abraham/Brahma) dgn Ketura yg melahirkan 6 org anak yakni Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isbak dan Suah. Dari Midian-lah menurunkan nabi Suib pemimpin bangsa Madyan di Medio-Persia (Iraq) yg kemudian menurunkan pemimpin besar Cyrus The Great atau yg disebut Iskandar Zulkarnain. Dan kemudian menyebar ke Madagaskar, Asia Selatan hingga Asia Tenggara sampai ke Mikronesia, Melanesia dan Autronesia…

  11. Jawa Adalah Bangsa Rumpun Melayu Juga (Bani Jawi) http://hawaiianhistorian.blogspot.com/search/label/Jawa

  12. Indonesia ini keturunan india selatan dan china selatan. Jelas lebih kuat gennya dr china utara.

  13. Untuk info lebih detail nya silahkan kunjungi web: 23andMe.com, The Genographic Project, Family Tree DNA, Forgotten Motherland dan Ancestry.com. Sumber lainnya lihat Dokumentasi: BBC: The Incredible of Human Journey, NatGeo: The Real Eve, Searching For Adam dan Human Family Tree.

  14. Waw…!!! Masih belum berhenti terkejut:’v seperti teori baru yg membantah majapahit benar2 menguasai seluruh nusantara. Buku sejarah harus ditulis ulang…
    Sedikit sulit dipercaya.

  15. Ada Pendapat Lagi Tentang Asal-Muasal Bangsa-Bangsa Di Nusantara >>>> https://motherlanders.wordpress.com/2016/01/31/konsensus-ekspansi-austronesia/

  16. saya dari lombok, namun penelusuran leluhur saya berasal dari champa kemudian berimigrasi ke kalimantan terus ke bali… di bali sampai pada udayana ke airlangga ke jayabaya dan jayasaba…
    hal ini kami ketahui melalui seorang teman yg memberitahukan bahwa sepupu saya memiliki banyak pengikut secara kasat mata… sehingga teman tersebut melalukan penelusuran dengan kelebihan yang dimilikinya… jadi sekiranya benar bahwa benua asia dulunya satu. dan disebut atlantis.

  17. Sudah mendekati titik temu tentang peradaban manusia, budaya dan bangsa-bangsa diseluruh penjuru bumi. Namun sayang para ilmuan berputar-putar sehingga masih juga blm berani menyatakan langsung, sebab akan membuat penduduk dunia ini kebingungan dan berat menerimanya. Namun sebelum semua itu terungkap ane cuma mau bilang Al Qur’an telah menggambarkan secara impilisit dlm tamsilan dan analoginya yg kalau saja mau dipelajari, menjawab rasa kepenasaran para ilmuan tersebut, namun Allah tlh memberikan peluang bagi manusia utlk meriset dan mengeksplorasi bumi,langit dan apa saja yg ada diantara keduanya utk sampai menemukan dgn sendirinya. Pada akhirnya kebanyakan manusia tetap saja berdusta dan menduakan Allah dan Kitab-Nya(Al Qur’an).

  18. teori, terus manusia jawa , di musium trinil itu bagaimana penjabaranya padahal jawa pulau kecil

  19. Setidaknya ada 3 ras di dunia ini, bila dilihat dari bentuk otak belakangnya, yaitu ras Negroid yang paling besar dan membulat berpusat di Afrika, ras Kaukasoid yang agak lebih kecil dan seperti kotak, kemudian ras Mongoloid yang sejajar dengan tulang rangka belakang. Sebetulnya istilah ras Mongolod ini harus direvisi, karena bangsa Mongol dari bentuk otak belakangnya cenderung Kaukasoid, dan bersama bangsa Han di daratan Cina, mereka termasuk bangsa Persia yang berpusat di pegunungan Hindu Kush yang melintang dari Suriah, Iraq, Iran hingga Afghanistan. Saya setuju bila istilah Mongoloid diganti dengan istilah Malayoid. Ras Malayoid tersebar di nusantara. Ras ini sebagian ke utara daratan Cina melalui selat Bering menyebar di Amerika Utara. Sedangkan yang menyebar di kepulauan Pasifik mencapai Taiwan, Jepang, Hawaii, kepulauan Pasifik selatan hingga Amerika selatan. Di lain pihak, ras Malayoid menyebar di kepulauan antara nusantara hingga daratan Afrika barat. Selain itu, tersebar di India timur, pegunungan Himalaya dan juga India selatan.

    • Mungkin bangsa Mongolia saat ini sudah bercampur dengan Bangsa Persia dan Eropa Timur dilihat dari DNA Autosomal nya. Rata2 orang Mongolia Luar punya sekitar 5 – 15% Gen Eurasia Barat. Tetapi akar nenek moyang orang Mongol sama sekali bukan “Kaukasoid”. DNA khas orang Mongol adalah Y Hg C3 / C2-M217, mtDNA Hg CZ, C, Z, D dan G (tipe M). Saya setuju sekali istilah ras “Mongoloid” diganti dengan istilah ras “Malayoid” atau “Sinitic”. Mayoritas orang Melayu, Indochina dan “Han” Cina Selatan (Sino Tibet) mempunyai DNA khas Y Hg O-M175, O1a-M119, O1b-M257, O1b1-M95, O1b2-M176, O2-M122 dan mtDNA Hg M7 (tipe M), N9a (tipe N), R11-B dan R9-F (tipe R). Sebenarnya, ditilik dari DNA Manusia, tidak ada pembuktian “Ras Manusia” karena umat Manusia di seluruh dunia ini jauh lebih homogen dibandingkan mahkluk hidup lainnya. Info lebih lengkap kunjungi: The Geographic Project, FTDNA, ISOGG, 23andMe, dst dan di Wikipedia “Human Haplogroups” versi Bahasa Inggris. Semoga info ini bisa membantu.

  20. Apapun penelitian ini, kita semua bersaudara. Berbeda sudah jadi kodratnya, saling membunuh, baik fisik, keyakinan, hak atau karakter, adalah hal yang dilarang menurut akal sehat manusia mana pun.

    Peneliti berusaha memanusiakan manusia. Good Luck!

  21. Orang jawa nenek moyang manusia di bumi, Tanah jawa adalah sepenggal tanah surga yang jatuh ke bumi. Wong nabi adam terlahir di probolinggo. Iki seng sabdo kyai gus nuril. Sing islam nusantoro. Sing wong jowo penakluk dunio.

  22. tulisan menarik ttg migrasi genetik bgs asia di nusantara. thx

Tinggalkan Balasan ke Mustika Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s