Di turki, mulai dirintis Kapal Pesiar yang menerapkan prinsip-prinsip Syariah. Selama beroperasi kapal itu tidak akan menyediakan minuman berakohol, daging babi dan olahannya.
Selain itu kepada para penumpang, diberikan layanan olahraga, fasilitas spa, dan pemandian yang terpisah antara pria dan wanita. Mereka juga menyediakan tempat untuk melakukan shalat (sumber : republika.co.id).
Beda Turki, beda Indonesia. Seorang mahasiswi di Kota Surabaya sedang merintis transportasi khusus wanita, dengan menggunakan sepeda motor, yang perkenalkan sebagai “Ojek Syar’i”.
Mulanya, ide “Ojek Sya’i” ini lahir karena banyak wanita yang kurang nyaman saat berpergian dengan kendaraan umum, disebabkan drivernya laki-laki yang bukan muhrim.
Alasan lainnya, semakin banyak terjadi kasus pelecehan yang menimpa penumpang wanita. Di harapkan keberadaan “Ojek Syar’i” bisa meminimalisir kejadian tersebut.
Sejak berdiri pada 10 Maret 2015, setidaknya telah ada 30 sahabat pengendara (sopir) yang bergabung, dimana sistem order dilakukan secara manual, melalui BBM, Whatsapp, SMS dan Line (sumber : merdeka.com).
WaLlahu a’lamu bishshawab
Alhamdulillah, smoga ini langkah awal untuk menerapkan syar’i-syar’i yang lain.