Penyelidikan dari Universiti Putra Malaysia (UPM), mengenai keberadaan Hang Tuah, menunjukkan jejak terakhir Pahlawan Melayu itu berada di Temasik (Singapura) pada tahun 1511 ketika berusia 80 tahun.
Setelah itu kemungkinan keluarga Hang Tuah berpindah ke Riau, dan menurut salah seorang zuriatnya, Hang Tuah mengakhiri hayatnya di Palembang (sumber : bharian.com.my).
Dalam situs kaskus.co.id, makam Hang Tuah (menurut kuncen setempat), letaknya di kompleks Pemakaman Kerajaan Palembang Darussalam, jln. Candi Welan, tepatnya berada disisi kanan makam raja dan keluarga kerajaan.
Keberadaan Hang Tuah di Palembang, didukung pendapat dari Ismail Mohamed Yacob, yang mengaku sebagai generasi ke-12 keturunan Laksamana Hang Tuah (sumber : bananaclub07.blogspot.co.id).
Ismail yang menetap di Singapura, masih menyimpan bukti berupa dua gelang tangan peninggalan Hang Tuah serta manuskrip tulisan tangan Hikayat Hang Tuah yang ditulis oleh Tun Kulah (sepupu Hang Tuah).
Teori Kehadiran Hang Tuah di Palembang
Kehadiran Laksamana Hang Tuah di Palembang, diperkirakan terkait dengan persiapan Pasukan Palembang, untuk menyerang Portugis yang saat itu telah menguasai selat malaka.
Sejarah mencatat, setidaknya Armada Laut Palembang bersama-sama Kesultanan Demak, terlibat 2 (dua) kali pertempuran melawan Portugis, yakni pada tahun 1512 dan tahun 1521 (sumber : [Misteri] Pangeran Sida ing Lautan, dan awal berdirinya Kerajaan Palembang?).
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan
1. Kata Hang yang melekat dalam nama “Hang Tuah”, mirip dengan bahasa Melayu Ugan/Pasemah yang berarti Orang (yaitu Ughang), yang saat disebutkan dengan menghilangkan (tidak terlalu terdengar) pada huruf “U”, sehingga terdengar seperti “Hang” saja. Maka, bila mengacu pada bahasa tersebut, Hang Tuah itu merupakan gelar yang bermakna Orang Yang Beruntung.
Dikisahkan beberapa tahun sebelum kejatuhan Melaka di tangan Portugis pada tahun 1511, Hang Tuah hijrah ke Palembang dan menetap bersama saudaranya, Tun Alam sehingga dia meninggal dunia di Palembang (sumber : malaya.or.id).
Artikel Menarik :
1. Mengapa NEDERLAND disebut BELANDA ?
2. Armada Laksamana Cheng Ho dan Sejarah Pempek Palembang ?
3. Alhamdulillah… Makam Tokoh Betawi, PITUNG ditemukan di Palembang !!!
4. Penampakan Awan “Lafaz ALLAH”, pada Pemakaman Ulama Karismatik Malaysia Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat?
kalau makam kan biasanya ada batu nisannya.
Kalau ngeliat foto makammnya, itu makam sudah di semen. Apa emang sudah pernah dipugar sebelumnya yah.
kok Nye gue pn pikirin kayat gitooo
Dulu kbanyakan pemakaian makan dengan kayu ulin seperti pemakaman di belakang pusri semuanya kayu.. Sehibgga tulisan yg terpatri di kayu ulin semakin lama semakin hilang karna umur..
Lah ?
Kerajaan Palembang kan baru berdiri di akhir kekuasaan Demak
Kerajaan Palembang yang mana anda maksud?
Kalau Kerajaan Palembang di era Demang lebar daun mungkinlah saya dukung teorinya karena kerajaan tersebut memang generasi penerus Sriwijaya dipalembang
Tapi masalahnya kalau yang anda maksud kerajaan Palembang di era kigede ing suro
Tidak mungkin lah kigede ing suro saja merupakan bangsawan pelarian di masa akhir kerajaan Demak
Berarti hang tuah sudah lebih dulu dimakamkan dipalembang jauh sebelum kedatangan kigede ing suro dan kerajaan nya