Berdasarkan Serat Kanda, terjadi perang antara Ratu Kencanawungu (Penguasa Majapahit Barat) melawan Menak Jingga (Penguasa Blambangan Majapahit Timur).
Akhir cerita Menak Jingga tewas ditangan Damarwulan, kesatria yang dikirim Ratu Kencanawungu. Setelah itu, Damarwulan menikah dengan Kencanawungu dan menjadi raja Majapahit bergelar Prabu Mertawijaya (sumber : wikipedia.org).
Siapakah sesungguhnya Damarwulan, Pahlawan Kerajaan Majapahit itu?
Di dalam sejarah Kerajaan Majapahit, sekitar tahun 1404-1406 pernah terjadi perang saudara, dan merupakan penyebab utama kemunduran Majapahit.
Ketika itu saling berhadapan Majapahit istana barat yang dipimpin oleh Wikramawardhana, melawan Majapahit istana timur yang dipimpin Bhre Wirabhumi.
Jika kemudian Bhre Wirabhumi dianggap sebagai Menak Jingga (Menakjinggo), maka yang pantas disebut Ratu Kencanawungu, adalah permaisuri Wikramawardhana. Berdasarkan catatan sejarah, permaisuri Wikramawardhana bernama Kusumawardhani.
Di kalangan sejarawan ada pendapat Kusumawardhani wafat sebelum terjadi Perang Paregreg, namun hal tersebut keliru, karena menurut Serat Pararaton, ia wafat pada 1351 Saka atau 1429 M (sumber : Tafsir Baru Majapahit dalam Serat Pararaton).
Pangeran Ratnapangkaja adalah sosok Damarwulan dalam Sejarah
Berdasarkan berita Pararaton, tokoh Ratnapangkaja adalah Bhre Kahuripan yang di dalam Paregreg, menjadi panglima perang Kedaton barat Trowulan dan berhasil menghancurkan pusat Kedaton Timur (Wetan).
Pangeran Ratnapangkaja (Damarwulan) kemudian menikah dengan Puteri Suhita (Ratu Kencanawungu II), yang merupakan anak tiri Maharani Kusumawardhani (Ratu Kencanawungu I) .
Batara Parameswara Aji Ratnapangkaja kemudian naik menjadi Maharaja Majapahit mengganti mertua tirinya, dan mulai memerintah Majapahit pada tahun 1429 M sampai dengan 1437 M.
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan :
1. Puteri Suhita adalah anak dari Wikramawardhana dengan isteri selir-nya Bhre Daha, puteri Bhre Wirabumi (sumber : sejarah-puri-pemecutan.blogspot.co.id).
Dalam versi yang lain, berdasarkan naskah ”Tedhak Poesponegaran”, Ratu Puteri Suhita adalah anak Sri Prabu Wikramawardhana dari seorang selir putri Sunda yang bernama Citraresmi.
Dari perkawinan itu, juga lahir adik Puteri Suhita, yakni Dyah Kertawijaya yang kelak menurunkan Raja-Raja di Tanah Jawa. Menurut cerita lisan, Citraresmi adalah putri Senapati Sutraja yang dikisahkan gugur dalam peristiwa Bubat (sumber : Melanjutkan Perspektif Tragedi Bubat).
2. Menurut Pararaton, ibu dari Aji Ratnapangkaja adalah Surawardhani alias Bhre Kahuripan, adik Wikramawardana. Dan ayahnya bernama Raden Sumirat (Bhre Pandansalas), yang bergelar Ranamanggala.
Artikel Sejarah Nusantara :
1. Arya Wiraraja, Pendiri Kerajaan Islam Tertua di Tanah Jawa ?
2. [Misteri] Panglima Arya Damar bukanlah Adipati Arya Dillah ?
3. Misteri Pasukan “Lebah Emas”, dalam kemelut kekuasaan Kerajaan Majapahit ?
4. Misteri Ajaran Kapitayan, Jejak Monotheisme dalam Keyakinan Purba masyarakat Nusantara?
Citraresmi ibu dari Suhita bukan putri Prabu Linggabuana, putri Dyah Pitaloka Citrasmi yg gugur di bubat ya om Admin?
bukan, beda masanya
Suhita dan Puyengan adlh istri minak jinggo yg jatuh cinta dg damar wulan
sangat inspiratif. trmksh.
Sejarah”… Yg nulis manusia…
Tempatnya luput/ salah…..
Pantas satu kisah banyak versi…