Silsilah Kesultanan Palembang Darussalam : Zuriat Sunan Giri, Raden Fattah, Sunan Ampel, Raden Kusen, Sunan Panjunan dan Haji Abdullah Iman Cirebon ?

Melalui penyelusuran beberapa sumber, diantaranya catatan Tuan Guru Jalaluddin bil Faqih (ulama yang hidup pada masa Sultan Muhammad Mansur, periode pemerintahan 1706 – 1714 ), penelitian KH. Agus Sunyoto (sejarawan Indonesia), Silsilah Kekerabatan Kesultanan Palembang, Tarsilah Kerajaan Brunei Darussalam, Silsilah Keluarga Keluarga Raden Abdul Rahmat bin Raden Muhamad Bahaudin dan banyak lagi lainnya.

sultan1
Diperoleh data Silsilah Kesultanan Palembang Darussalam, sebagaimana tergambar di dalam skema genealogy berikut ini…

kekerabatanpalembang2aSebagai pembanding, setelah melakukan perbandingan silsilah dari beberapa sumber, diperoleh bagan sebagai berikut:


Pembahasan tentang berbagai versi silsilah Kesultanan Palembang Darussalam, silahkan membaca artikel ini

Catatan :

1. Maulana Ali Mahmud Nuruddin Wirakusuma, pada data silsilah di beberapa situs genealogy, di-identifikasikan sebagai Maulana Fahrullah Sunan Ali Kesuma Dero (Sunan Prapen).

Selain itu, ada juga yang beranggapan Maulana Ali Mahmud Nuruddin, indentik dengan Pangeran Kedhanyang, tokoh yang berjasa dalam penyebaran Islam di Kadipaten Sengguruh (Malang).

Maulana Fahrullah Sunan Ali Kesuma Dero (Sunan Prapen) dan Pangeran Kedhanyang, merupakan putera dari Maulana Ali Muhammad Ainul Yaqin Sahibul Qairi, atau Sunan Ali Sumodiro, atau Sunan Dalam Ali Zainal Abidin, atau Sunan Dalem, atau Sunan Giri II.

Dimana Sunan Dalem (Sunan Giri II) merupakan putera dari Maulana Muhammad Ainul Yaqin, atau Raden Paku, atau Prabu Satmata, atau Sultan Abdul Faqih, atau Joko Samudro, atau Sunan Giri.

2. Dalam Tarsilah Brunei dan catatan Tuan Guru Jalaluddin bil Faqih, Maulana Ali Mahmud Nuruddin Wirakusuma di-identifikasikan bukan sebagai cucu, melainkan putera Maulana Muhammad Ainul Yaqin (Sunan Giri).

Tokoh ini dalam Tarsilah Brunei, bernama Sunan Dalam Ali Zainal Abidin, sementara pada catatan Tuan Guru Jalaluddin bil Faqih, Maulana Ali Mahmud Nuruddin Wirakusuma tercatat memiliki putera bernama Maulana Abdullah (Pangeran Adipati Sumedang Negara).

3. Di dalam catatan Tok Syeikh (Malaysia), Ki Gede ing Suro memiliki nama Raden Mohamad Yunus, yang merupakan putera dari Raden Husein (Raden Kusen, sumber). Hal ini berbeda dengan pendapat KH. Agus Sunyoto yang mengatakan Ki Gede ing Suro adalah cucu Raden Kusen, melalui puteranya bernama Pangeran Surodirejo.

Ada kemungkinan yang dimaksud Raden Mohammad Yunus ini adalah ayahanda dari Ki Gede ing Suro (Tuo), yang bernama Pangeran Sido ing Lautan (Pangeran Surodirejo bin Raden Kusen), yang hidup di masa Adipati Karang Widara (keturunan Demang Lebar Daun, penguasa Palembang 1486-1546).

Pangeran Sido ing Lautan, diceritakan memimpin armada Palembang, ketika menyerang Portugis di Selat Malaka, pada tahun 1512.

Dalam catatan silsilah Palembang, melalui isterinya anak Kiai Geding Maluku, Pangeran Sido ing Lautan memiliki beberapa keturunan yaitu :

1). Nyai Gedih Pinatih
2). Kiai Geding Suro Tuo
3). Sangaji Kidul
4). Nyai Gedih Karang Tengah
5). Kiai Arya Kebon Jadi
6). Nyai Gedih Ilir yang bersuami Kiai Geding Ilir (Ki Mas Ilir)

4. Nyai Wilis, merupakan anak dari Raden Mahmud Pangeran Sapanjang bin Raden Ali Rahmat (Sunan Ampel), sedangkan ibunya bernama Nyimas Ayu Waruju binti Arya Tepasana (Raja Lumajang).

Pernikahan Nyai Wilis dengan Raden Kusen Adipati Terung, menurunkan 2 anak yaitu : Pengeran Aria Terung (Adipati Sengguruh) dan Pangeran Aria Balitar (Adipati Blitar).

5. Ki Mas Ilir (Pangeran Wirakusuma Cirebon), dalam sejarah Cirebon indentik dengan Ki Gedeng Carbon Girang. Berdasarkan tulisan KH. Agus Sunyoto, Pangeran Wirakusuma dikenal sebagai pemimpin 1.000 prajurit tambahan dari Caruban, untuk membantu Fadhillah, saat merebut pelabuhan Kalapa.

Ki Mas Ilir, memiliki putera bernama Ki Mas Anom Adipati ing Suro yang kemudian dikenal dengan nama Ki Gede ing Suro Mudo. Ki Gedeng Suro Mudo diangkat menjadi penguasa Kerajaan Palembang, menggantikan Ki Gedeng Suro (Tuo), dan ia memerintah antara tahun 1546-1575.

6. Berdasarkan Buku 101 Ulama Sumetera Selatan Riwayat Hidup dan Perjuangannya, tulisan Kemas H.Andi Syarifuddin.S.Ag dan H.Hendra Zainuddin.M.PdI, pernikahan Susuhunan Abdurrahman dengan Ratu Agung binti Ki Mas Martayuda memperoleh 8 putera-puteri, yaitu:
1. Pangeran Adipati
2. Sultan Muhammad Mansur
3. Raden Ayu Dipa Kesuma
4. Pangeran Tumenggung
5. Raden Ayu Adiningrat
6. Raden Ayu Ditakusuma
7. Raden Kusuma Barata
8. Sultan Agung Komaruddin Sri Truno

Dan dari isteri-isteri yang lain, Susuhunan Abdurrahman (Sunan Candi Walang), memiliki 25 anak, yaitu:
01. Panembahan Surya Dilaga
02. Pangeran Surya Wikrama Subakti
03. Pangeran Cakra Kesuma Raden Nusantara
04. Raden Wira Natara
05. Raden Suwila
06. Raden Kapiten
07. Raden Kuripan
08. Pangeran Sukarta
09. Masayu Astra Wijaya
10. Masayu Suro WIjaya
11. Masayu Suta Kesuma
12. Masayu Wayati
13. Masayu Irawati
14. Masayu Janaka
15. Masayu Ubat
16. Pangeran Adi Kesuma
17. Pangeran Adi Wijaya
18. Raden Ayu Purba Negara
19. Pangeran Cakra Wijaya
20. Pangeran Dita Kesuma Raden Kumbang
21. Pangeran Dipa
22. Pangeran Suta Kesuma
23. Pangeran Mentaram
24. Raden Ayu Adi Kesuma
25. Raden Ayu Adi Wijaya.

7. Berkenaan dengan sosok Ki Gedeng Karang Panjang (Karang Tengah), yang di dalam riwayatnya sebelum pindah ke Palembang bernama Tumenggung Mantik dari negeri Barawa.

Kemungkinan sosok yang dimaksud adalah Pangeran Aria Jeding, yang pernah menjabat Adipati Rawa (Tulungagung). Pangeran Aria Jeding merupakan putera Pangeran Aria Terung (Adipati Sengguruh), sedangkan Pangeran Aria Terung sendiri anak dari Raden Kusen (Adipati Terung) (sumber : sejarah poesponegoro).

Perpindahan keluarga Pangeran Aria Jeding ke Palembang, dikarenakan terjadinya kekacauan selepas wafat ayahandanya Pangeran Aria Terung. Keluarga besar Pangeran Aria Jeding berpencar ke segala arah, saat terjadi serangan mendadak dari Kadipaten Srengat dan Panjer.

8. Ada yang meyakini, jalur Nasab Kesultanan Palembang Darussalam, bukan berasal dari Giri Kedaton melainkan berawal dari Keluarga Sunan Panjunan Cirebon.

Hal ini didasarkan kepada tokoh-tokoh yang terdapat di dalam Silsilah Palembang, yang menghubungkan  kekerabatan Penguasa Cirebon dengan Sumedang, dimana hal tersebut hanya terdapat dalam keluarga ini.

Selain itu, beberapa Silsilah Palembang terdapat versi, yang menyatakan Giri Kedaton merupakan jalur wanita (mirza) dalam Kekerabatan Kesultanan Palembang Darussalam, dan bukan jalur pria (Nasab).

Untuk lebih jelasnya, bisa kita lihat pada skema silsilah berikut ini :

silpalembang3Pada skema silsilah keturunan Syekh Datuk Kahfi (Giri Amparan Jati), terlihat hubungan kekerabatan antara keluarga Kesultanan Palembang Darussalam, Jambi, Brunei, Banten, Sumedang dan Jayakarta :

tubagusangke2Berdasarkan skema silsilah diatas, diperoleh silsilah berikut :

Sultan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayyidul Iman bin Maulana Muhammad Ali Seda ing Pasarean bin Maulana Fadlullah Pangeran Manco Negoro bin Maulana Nuruddin Cirebon bin Maulana Muhammad Pangeran Arya Cirebon bin Maulana Abdurrahman Pangeran Panjunan Cirebon bin Maulana Datuk Kahfi Giri Amparan Jati Cirebon…

Catatan Penambahan :

1. Beberapa koreksi dari sdr. @Nur Al-Fadhil Ba’alawy Al-Husaini, berkenaan Silsilah Kekerabatan Giri Amparan Jati Cirebon…

a. ratu ayu kirana BUKAN putri sultan trenggono tapi putri tertua raden patah demak .. sumber naskah nagarakretabhumi tahun 1677

b. Ibunda sultan Ageng Tirtayasa yakni Ratu Martakusuma BUKAN putri Tubagus Angke tapi cucu beliau yakni putri dari pangeran jayakarta 3 / p. Sungerasa jayawikarta.

c. Tentang Kawis Adhimarta ayah Ratu Bagus Angke (menurut naskah Kuningan dan Naskah Mertasinga) alias Maulana Huda saudara dari Maulana Yunan / p. Panjunan abdurahman dan maulana kapi / syeikh datuk khofid..

sehingga catatan tesebut disimpulkan nama maulana huda adalah alias dari Abdurohim / Pangeran Kejaksan

Referensi :
1. geni.com
2. pustaka.islamnet.web.id
3. Salasilah Keluarga Kitani
4. Silsilah Kekerabatan Kesultanan Palembang Darussalam
5. [Misteri] Pangeran Cerbon, Leluhur Kesultanan Palembang Darussalam ?
6. Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam, dalam catatan “Tarsilah Brunei”
7. Nasab Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam, dalam 3 versi silsilah : Gresik, Sumedang dan Cirebon?
8. Silsilah Kekerabatan Kesultanan Palembang, Brunei, Jambi, Cirebon dan Giri Kedaton
9. Misteri Ki Ageng Gribig, Leluhur Kyai Haji Ahmad Dahlan (Muhammadiyah) ?

WaLlahu a’lamu bishshawab

Artikel Menarik :
1. [Misteri] Kesaksian selama 14 malam berada di Makam Rasulullah
2. Bukti 21,5% Penduduk Dunia, adalah keturunan Sundaland (Nusantara) ?
3. [Penjelasan Logis] Misteri Kubah Makam Nabi Muhammad, yang berubah menjadi Kemerahan?
4. [Misteri] Rekening Bank milik Usman bin Affan radhiallahu ‘anhu, dengan Potensi Income Tahunan mencapai 50 juta Riyal ?

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s