Dalam Legenda Masyarakat Riau, Harimau Tengkes merupakan Harimau Siluman peliharaan Sultan Mahmud dari Kerajaan Gasib (Siak). Sang Raja dipercaya memiliki kesaktian kebal terhadap senjata tajam, apabila kakinya menginjak tanah.
Harimau Tengkes memiliki arti harimau yang pincang kaki kiri bagian belakangnya. Konon harimau ini pernah berbuat salah pada Sultan, sehingga Sultan menghukumnya dengan memukul kaki kirinya.
Harimau Tengkes dipercaya selalu terlihat secara supranatural, pada saat hari ulang tahun penobatan Sultan-Sultan yang meneruskan tampuk kerajaan (sumber : Kisah dari Pekan Baru Riau).
Pemilik Harimau Tengkes, yaitu Sultan Mahmud berupakan putra Sultan Asif (Raja Ali al-Ajali, sumber : Kesultanan Perak), sementara ibunya adalah Putri Putih anak dari Penguasa Negeri Pahang, Sultan Mansur Shah II. Sultan Mahmud diperkirakan memerintah Kerajaan Gasib (Siak) pada sekitar awal tahun 1600an.
Sultan Mahmud, tercatat sebagai suami dari Tun Dharmapala Johara Tun Isap, dan memiliki 3 orang putera yang bernama : Sultan Muzaffar Shah II, Raja Sulong Raja Muhammad dan Raja Mansur.
Melalui penyelusuran di beberapa situs genealogy seperti : royalark.net dan geni.com, diperoleh diagram silsilah Sultan Mahmud sebagai berikut :
Sultan Mahmud adalah Raja Siak dari keturunan Megat Kudu (Sultan Ibrahim). Megat Kudu merupakan suami Raja Maha Dewi putri Sultan Mansyursyah dari Negeri Melaka (memerintah 1458-1477 M, sumber : Kerajaan Siak).
Keberadaan Harimau Tengkes, ternyata juga diyakini oleh masyarakat Johor Malaysia. Bahkan di negeri tersebut Sang Harimau menjadi simbol Kerajaan, dan dikenal dengan nama “Harimau Dengkes”.
Kisah Harimau Tengkes (Dengkes) bisa sampai ke tanah Semenanjung, kemungkinan berasal dari keturunan anak Sultan Mahmud, yang menjadi Sultan Kerajaan Perak ke-10, yakni Sultan Muzaffar Shah II (memerintah 1636-1654,sumber : geni.com, alamendah.org dan Kisah Negeri Johor).
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan :
1. Kisah keberadaan Harimau Tengkes juga ada di masyarakat Ulu Ogan Sumatera Selatan. Belum diketahui secara pasti, mengapa legenda ini bisa terdapat di daerah tersebut.
2. Sultan Khodja Ahmadsyah Siak, selain memiliki putra bernama Raja Asif (Raja Biajid Siak) juga memiliki anak bernama Raja Jamal. Raja Jamal kemudian memiliki anak bernama Sultan Mudari yang menurunkan Raja-Raja Siak berikutnya (sumber: Sultan Mudari Siak).
3. Raja Putri Hitam merupakan anak dari Sultan ‘Ala ud-din Shah dari istrinya bernama Tun Senaja binti Tun ‘Ali, Sri Nara di-Raja (sumber: silsilah malaka)
Artikel Menarik :
1. Misteri Pemeluk Islam Pertama di Nusantara
2. [Misteri] Ketika Syaikh Siti Jenar menjadi 2 (dua) ?
3. [Misteri] Silat Nusantara, dari abad ke-9 Masehi ?
4. Legenda Segentar Alam, Raja Muslim Sriwijaya dari Bukit Siguntang Palembang ?