Berdasarkan penelitian Sejarawan Prof Agus Sunyoto, selepas penangkapan Pangeran Diponegoro, kolonial Belanda membuat strategi baru yaitu melalui perang ideologi dengan cara memanipulasi sejarah.
Salah seorang jaksa bernama Mas Ngabehi Purwowijoyo, diberi tugas membikin Babad Kediri, yang di dalamnya Sunan Bonang, Sunan Giri dijelek-jelekkan, dan dikatakan bahwa Dakwah Islam dianggap telah merusak tatanan masyarakat.
Dari Babad Kediri ini, lahirlah naskah-naskah baru buatan Belanda yang cenderung mendiskreditkan Wali Songo dan Dakwah Islam, diantaranya adalah Serat Darmogandul, Serat Syekh Siti Jenar dan Kronik Klenteng Sam Po Kong (sumber : nu.or.id, republika.co.id).
Dalam Naskah Serat Darmogandul, diceritakan setelah konflik Majapahit dengan Demak, atas saran Sunan Kalijaga meminta Prabu Brawijaya untuk masuk Islam. Pengislaman Prabu Brawijaya, mendapat penolakan dari abdi Sang Raja, yang bernama Sabda Palon dan Noyo Genggong.
Sebelum pergi Sabdo Palon bersumpah, setelah 500 tahun tanah Jawa akan memunculkan kembali seorang Satria yang menjadi momongannya. Sang Satria ini akan membawa kembali kemakmuran dan kejayaan bangsa Jawa Nusantara dan akan mengusung kembali ajaran Budi.
Perginya Sabdo Palon ditandai suryasengkala “Sirna Ilang Kertaning Bumi” atau tahun 1400 saka (1478 Masehi) (sumber : kompasiana.com, kisah majapahit dan royaap.blog.ugm.ac.id).
Melalui penyelusuran naskah-naskah kuno, Sejarawan Agus Sunyoto berpendapat Serat Darmogandul dengan tokohnya Sabda Palon dan Noyo Genggong, merupakan cerita fiktif belaka.
Nama Sabda Palon dan Noyo Genggong, sama sekali tidak ditemukan dalam naskah-naskah kuno di era Majapahit, bahkan peristiwa tahun 1478 Masehi, bukanlah pertempuran antara Demak dengan Majapahit, melainkan peperangan sesama kerabat Majapahit, yakni antara Kertabhumi dengan Girindrawardhana (Sumber : Perang Majaphit).
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan :
1. Naskah Serat Darmogandul banyak ditemukan cerita-cerita ganjil (aneh). Serat ini menceritakan konflik Majapahit dengan Demak di tahun 1478 M, yang berdasarkan penelitian sejarah tidak pernah terjadi.
Selain itu, pada salah satu dialog di dalam buku tersebut, tertulis…
Sunan Giri ditanya, “Bagaimana prabu Brawijaya, apa bisa ditangkap?” Sunan Giri menjawab, “Brawijaya sebaiknya disantet saja!”.
Sosok Sunan Giri yang merupakan seorang wali sekaligus alim ulama, digambarkan seperti dukun santet.
Artikel Sejarah Majapahit :
1. Silsilah Dinasti Keluarga Majapahit, menurut Sejarah Melayu ?
2. Mengungkap Legenda Prabu Damarwulan, berdasarkan fakta Sejarah ?
3. [Misteri] Radin Galuh Chandra Kirana, pewaris Majapahit yang tersingkir ?
4. Misteri Raden Fattah, dalam pusaran konflik menjelang keruntuhan Kerajaan Majapahit ?
rupanya ada juga sejarah yang direkayasa