Silsilah Ustadz Abdul Somad, Da’i Kondang Keturunan Tuanku Mudik di Tampang Rao Pasaman

Masyarakat Indonesia tentu sudah sangat mengenal sosok dari dai kondang Ustadz Abdul Somad, seorang penceramah kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977.

Ustaz Abdul Somad, Lc., MA dikenal sebagai pendakwah yang sering mengulas berbagai macam persoalan agama terkini, khususnya kajian ilmu hadis dan Ilmu fikih.


Versi Ke-1: Keturunan Tuanku Mudik Tampang

Sudah menjadi pengetahun umum, jika Ustadz Abdul Somad merupakan cicit dari Syekh Haji Abdurrahman Urrahim (Syekh Abdurrahman Silau atau Syekh Silau Laut). Dimana ibu Ustadz Abdul Somad yang bernama Hajjah Rohana adalah putri dari Siti Aminah binti Syekh Haji Abdurrahman Urrahim.

Disebutkan bahwa ayahanda dari Syekh Silau Laut adalah Nakhoda Alang Batubara bin Nakhoda Ismail, yang merupakan keturunan dari Tuanku (Tuk Angku) Mudik Tampang yang terus menyambung kepada Tuanku (Tuk Angku) Batuah dari daerah Rao (perbatasan Tapanuli selatan dengan Sumatra barat, sumber).

Terkait dengan sosok Tuanku Mudik Tampang, belum ditemukan sumber otentik yang berbicara langsung mengenai profil yang bersangkutan. Sementara dari gelar nama dapat dimengerti bahwa nama itu hanya berupa gelar kehormatan, yaitu terdiri dari kata “Tuanku” dan “Mudik Tampang”.

Tuanku ialah gelaran yang biasa dipakai untuk orang-orang besar, di Minangkabau dikenal sebagai gelar Ulama. Sedangkan “Mudik Tampang” ialah nama daerah, yaitu sebuah distrik di Tanah Rao Pasaman (sumber: Tuanku Mudik Tampang).

Menurut salah satu sumber oral yang ditemui, bahwa sang Syekh Tuanku Mudik Tampang digelari dengan panggilan Syekh nan Bacukua Sabalah, yaitu sebuah gelar yang mengungkap kekeramatan sang Syekh.

Berdasarkan kisah tersebut, Syekh Tuanku Mudik Tampang pernah menghilang dari kampungnya dan langsung tiba di Mekkah untuk memadamkan kebakaran dalam keadaan bercukur sebelah.

Syekh Tuanku Mudik Tampang diperkirakan seangkatan dengan ulama-ulama besar paruh abad ke-18 dan ke-19, diantaranya Tuan Syekh Muhammad Shaleh “Beliau Munggu” Padang Kandih Lima Puluh Kota, Maulana Syekh Ibrahim Kumpulan, masyhur sebagai guru besar Tarekat Naqsyabandiyah di abad ke-19.

Versi Ke-2: Keturunan Syekh Yusuf al Makassari 

Dalam versi ke-2 ini, disebutkan silsilah Ustadz Abdul Somad terhubung dengan salah seorang pahlawan nasional Syekh Yusuf al Makassari yang makamnya terdapat di Cape Town, Afrika Selatan.

Berdasarkan penyelusuran silsilah dari situs geni.com, Syekh Yusuf al Makassari memiliki putera bernama Tubagus Matowayya, yang merupakan ayah dari Siti Habiba.

Siti Habiba merupakan isteri dari La Temmasonge Raja Bone XXII, dari perkawinan mereka memiliki anak perempuan bernama We Seno Datu Citta yang merupakan istri dari La Maddussila (Maddussalat) Datu Tanete ke-16.

Perkawinan We Seno Datu Citta dan La Maddussila (Maddussalat), memiliki beberapa putera salah satunya adalah Sultan Opu Tendriburang Daeng Rilaga.

Sultan Opu Tendriburang Daeng Rilaga inilah yang kemudian menjadi leluhur Ustadz Abdul Somad, dengan jalur sebagai berikut:

Ustad Abdul Somad beribu Hajjah Rohana beribu Siti Aminah binti Syekh Haji Abdurrahman Urrahim (Syekh Abdurrahman Silau atau Syekh Silau Laut) bin Nakhoda Alang Batubara bin(?) Kapitan (Nakhoda) Yunus bin Haji Ismail bin Haji Abdul Karim bin Daing Abdul Latief bin Arung Haji Muda bin Arung Abdul Rasul bin Arung Limbang Peta Pechawai (Raja Bugis) beribu Datu Ri Watu Raja Topamana binti Sultan Opu Tendriburang Daeng Rilaga beribu We Seno Datu Citta beribu Siti Habiba binti Tubagus Matowayya bin Syekh Yusuf al Makassari.

Note:
Silsilah Ustadz Abdul Somad diatas perlu dikaji lebih mendalam lagi, mengingat terlalu banyak nama yang tertera di dalam susur galur tersebut (17 generasi dalam periode 351 tahun), terutama data yang mengkaitkan antara Nakhoda Alang Batubara dengan Kapitan (Nakhoda) Yunus bin Haji Ismail.

WaLlahu a’lamu bishshawab

Referensi:
Ustadz Abdul Somad (wikipedia)
Yusuf al Makassi (wikipedia)
Yusuf al Makassi (geni)
Perjuangan Syekh Haji
Syekh Yusuf Makassar
Sastra Melayu Klasik

Catatan Penambahan:

1. Silsilah Arung Abdul Rasul juga tersambung kepada Sunan Gunung Jati, hal ini berasal dari ibunda Tubagus Matowayya (Ratu Bagus (Tubagus) Matowayya Muhammad Maulana Jalaluddin Daenta Ri Untiya) yang bernama Sitti Hafidzah Syarifah Ratu Aminah.

Sitti Hafidzah Syarifah Ratu Aminah merupakan puteri dari Sultan Banten ke-6 bernama Sultan Abul Fath Abdul Fattah (Sultan Ageng Tirtayasa) bin Sultan Abul Mahali Ahmad bin Sultan Abdul Mafakhir bin Sultan Maulana Muhammad bin Sultan Maulana Yusuf bin Sultan Maulana Hasanuddin bin Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

Artikel Menarik :
1. Asal Muasal Shalat disebut Sembahyang ?
2. Misteri Pemeluk Islam Pertama di Nusantara
3. Buya HAMKA : Khidhir adalah manusia bijak, yang berganti-ganti sepanjang masa ?
4. Misteri Ajaran Kapitayan, Jejak Monotheisme Nabi Nuh dalam Keyakinan Purba masyarakat Nusantara?

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s