Misteri Kota Gaib Agartha antara Teori Bumi Berongga vs Teori Semesta Pararel

Di dalam buku karya Anis Mansour berjudul Alladzina Habathu Min As-Sama (Makhluk-makhluk yang turun dari Langit), diceritakan Kota Paris pada tahun 1947 dihebohkan dengan kehadiran seorang laki-laki yang bernama Pangeran Charanji Lend.

Sang Pangeran mengaku sebagai pimpinan tertinggi dan raja agung dari kerajaan Agarata (Agartha) serta menguasai 20 bahasa. Dia menginformasikan kerajaannya telah mulai dibangun sekitar 56.000 tahun yang lalu dan memiliki jumlah penduduk mencapai 20 juta jiwa.

Ilustrasi, sumber: wall.alphacoders.com

Para jurnalis mencoba mengujinya dengan mengajukan pertanyaan menggunakan seluruh bahasa populer, bahkan beberapa guru besar dari Universitas Sorbone menyamar sebagai wartawan bertanya dengan beberapa bahasa kuno dan berhasil dia jawab dengan lancar.

Agartha dalam Teori Bumi Berongga

Ada yang meyakini Lhasa, ibu kota Tibet, terhubung oleh sebuah terowongan dengan bumi bagian dalam dan menembus Shamballa yang merupakan ibukota Kerajaan Agartha. Pintu masuk terowongan ini dijaga oleh para lama yang disumpah menjaga kerahasiaan (sumber: Agartha di Bumi Berongga).

Penganut Teori Bumi Berongga percaya terowongan serupa menghubungkan ruang-ruang rahasia di dasar piramida agung di Giza. Mereka juga menghubungkan keberadaan Agartha dengan epos India. Menurut mereka Ramayana menggambarkan Rama sebagai “utusan dari Agartha”, yang tiba di sebuah kendaraan udara.

Keberadaan Teori Bumi Berongga semakin kuat setelah adanya pengakuan dari Laksamana Muda Richard E. Byrd yang merupakan seorang perwira tinggi Angkatan Laut Amerika Serikat. Dia mengatakan pada tahun 1947 dirinya berhasil memasuki Bumi Bagian dalam.

Dalam buku hariannya dia menceritakan memasuki bagian dalam bumi yang berongga, dan menempuh jarak 1.700 mil (2.735 km).  Dia bercerita melihat binatang mengerikan yang menyerupai mamoth purbakala, sampai akhirnya  menemukan kota dan peradaban yang maju.

Pesawatnya diceritakan disambut oleh mesin terbang dengan tipe yang belum pernah dilihat sebelumnya. Mereka kemudian memandu ke tempat pendaratan yang aman dan disambut dengan baik oleh utusan dari Agartha.

Setelah berhasil pulang, kunjungan kedua dia lakukan lagi pada bulan Januari 1956, Admiral Byrd memimpin ekspedisi lain ke Antartika dan Kutub Selatan. Dalam ekspedisi ini dia dan krunya merambah ke 2.300mil (3.701 km) ke pusat Bumi.

Agartha dalam Teori Semesta Pararel

Di dalam Physics Science dikenal istilah Wormhole (Lubang Cacing). Menurut batasan Fisika Moderen, Wormhole adalah bagian dari Alam Semesta yang bisa digunakan sebagai jalan pintas dalam menempuh perjalanan yang amat jauh (sumber: Identifikasi Wormhole dalam ayat Qur’an?).

Wormhole yang berkaitan dengan hubungan dalam ruang-waktu, dikenal sebagai Laurentzian wormhole yang terbagi dalam dua jenis:

1) Inter-universe wormholes, dimana wormhole menghubungkan semesta kita dengan ‘semesta’ yang lain. Pendapat ini terkait dengan dugaan tentang adanya semesta paralel.

2) Intra-universe wormholes, dimana wormhole yang menghubungkan dua daerah dalam semesta yang sama.

Misteri wilayah Agartha dapat didekati dengan teori keberadaan semesta pararel, dimana lubang masuk ke “bumi bagian dalam”, sebagaimana disebut-sebut oleh Laksamana Muda Richard E. Byrd tidak lain adalah Inter-universe wormholes yang menghubungkan bumi dengan semesta yang lain.

Dengan demikian, pintu masuk menuju dunia bawah bumi sejatinya adalah portal menuju bumi lain yang memiliki dimensi yang berbeda atau beberapa kalangan menyebutnya sebagai alam metafisika.

Keberadaan portal metafisika ini, sepertinya menjawab kejadian aneh yang terjadi pada tahun 1954 di Bandara Internasional Tokyo. Dimana seorang pria yang melakukan perjalanan ke Tokyo membuat heboh karena dalam paspor miliknya tercantum nama Negara yang tak pernah terdengar di bumi, yaitu “Taured” (sumber: Menjelajah Dunia Pararel).

Pria misterius tersebut mengatakan bahwa Taured terletak diantara Spanyol dan Prancis, dan setelah melewati introgasi yang panjang akhirnya pria itu diantarkan ke sebuah hotel. Pada keesokan harinya, saat petugas masuk ke dalam kamar tempat pria itu menginap, ruangan itu kosong dan pria misterius telah lenyap tanpa jejak.

Di Indonesia, Teori Semesta Pararel bisa menjadi jawaban atas keberadaan Kota Uwentira di Sulawesi Tengah. Dari cerita yang beredar Pemukiman Gaib Uwentira, merupakan sebuah kota yang sangat maju dengan warna bangunan yang didominasi warna kuning.

Di kota tersebut bisa ditemukan semua jenis kendaraan, termasuk MRT, selain itu terdapat piramida kaca dengan konstruksi logam yang dibangun dengan disain cantik dan megah (sumber: Misteri Kota Gaib Uwentira).

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s