Pihak internal Facebook yang didukung ribuan karyawan tengah bersiap mengelola ulang infrastruktur pada tiga aplikasi terkemuka di dunia saat ini, yakni WhatsApp, Instagram, dan Facebook Messenger.
Sebagaimana dilansir kompas.com, hal tersebut dilakukan sejalan dengan keinginan CEO Facebook, Mark Zuckerberg untuk menciptakan satu sistem pada layanan berkirim pesan di ketiga aplikasi itu.
Dalam pernyataannya Facebook mengungkapkan satu sistem layanan tersebut dapat membangun pengalaman berkirim pesan terbaik dengan cepat, sederhana, bisa diandalkan, dan private.
Keuntungan Penyatuan 3 Aplikasi
Meski dalam prakteknya aplikasi WhatsApp, Instagram, dan Facebook Messenger sendiri masih akan berbentuk stand-alone (terpisah), namun, infrastruktur back-end-nya bakal dijadikan satu.
Sebagai ilustrasi, jika penyatuan infrastruktur ini terjadi, maka pengguna WhatsApp bisa mengirim pesan ke pengguna Instagram atau Messengers tanpa harus berpindah aplikasi, begitu juga sebaliknya.
Selain itu, pesan yang dikirim melalui tiga layanan itu juga bakal mendukung sistem keamanan end-to-end (E2E) encryption, seperti yang ada pada WhatsApp. Enkripsi E2E sendiri merupakan sistem keamanan yang melindungi isi pesan di perangkat pengguna, agar tidak bisa dibaca di perangkat lain.
Pada saat ini, integrasi tiga layanan itu masih dalam tahap awal, dilaporkan bakal selesai pada akhir 2019 atau awal 2020 mendatang.
Kerugian Penyatuan 3 Aplikasi
Rencana Facebook untuk menggabungkan ketiga layanan tersebut, menarik perhatian Komisi Perlindungan Data Irlandia. Komisi tersebut meminta jaminan Facebook bahwa rencana itu sudah sesuai dengan peraturan privasi yang tercantum pada General Data Protection Regulation (GDPR).
Seperti diberitakan detik.com, Ro Khanna, seorang anggota parlemen Amerika Serikat, menyayangkan rencana integrasi ketiga aplikasi itu.
Dan kepada pihak media ia katakan, “Bayangkan betapa berbedanya dunia jika Facebook harus bersaing dengan Instagram dan WhatsApp. Itu akan mendorong persaingan nyata terkait privasi dan memberi manfaat bagi konsumen”.
Selain itu, apabila ketiga layanan ini diintegrasikan, WhatsApp bisa kehilangan tajinya yang selama ini mereka miliki, yakni sistem enkripsi end to end dan berakibat penggunannya bisa kabur.