Berdasarkan penelitian Oppenheimer, pada periode 14.000 – 7.000 tahun yang lalu, terjadi kenaikan permukaan laut setinggi 500 meter. Hal inilah yang menjadi sebab, tenggelamnya daratan Sundaland, yang merupakan penghubung Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Semenanjung.
Diperkirakan pada masa itu, Sundaland telah berdiam komunitas umat manusia, yang telah memiliki peradaban yang cukup tinggi.
Sebagian masyarakat Sundaland, ada yang mengungsi ke utara, Mereka kemudian menjadi leluhur bangsa-bangsa di Asia Timur, seperti ras Mongoloid dan Altai.
Berdasarkan penyelusuran DNA yang dilakukan Richards et al. (2008), penduduk Taiwan berasal dari masyarakat Sundaland, yang bermigrasi akibat Banjir Besar, diperkirakan komponen ini mencapai daratan Taiwan, pada sekitar 8.000 tahun yang lalu.
Sementara sebagian Masyarakat Sundaland lainnya, masih tetap bertahan di Nusantara, mereka tinggal di daerah dataran tinggi. Mereka ini kemudian dikenali sebagai Bangsa Gunung atau Bangsa Mala.
Bangsa Mala inilah yang menguasai Gunung Ophir (Gunung Talamau) di Sumatera Barat. Negeri Ophir tercatat dalam Kitab Perjanjian Lama, sebagai pusat penghasil emas di masa Nabi Sulaiman.
Pada sekitar 4.500 tahun yang lalu, disekitar Gunung Dempo Sumatera Selatan, telah ada komunitas Bangsa Mala yang telah memiliki kebudayaan yang tinggi. Hal ini terlihat dari peninggalan arkeologis, yang berhasil ditemukan.
Pada sekitar 3.500 tahun yang lalu, sebagian keturunan masyarakat Sundaland yang tinggal di daratan Taiwan, pulang kampung ke Nusantara. Mereka kemudian bergabung dengan Bangsa Mala, di kalangan ilmuwan, penggabungan kedua kelompok bangsa ini, dikenal sebagai masyarakat Proto Melayu.
Masyarakat Proto Melayu inilah, yang kemudian menjadi cikal bakal leluhur berbagai suku bangsa di Asia Tenggara.
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan :
1. Peradaban Sundaland, diperkirakan bermula dari komunitas Bani Adam yang selamat dari Bencana Nuh (pada sekitar 13.000 tahun yang lalu). komunitas ini dipimpin oleh keluarga Yafet bin Nuh.
2. Menurut Profesor Aryso Santos, melalui bukunya “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization (2005)”, Sundaland adalah benua Atlantis, yang disebut-sebut Plato di dalam tulisannya Timeus dan Critias.