Tag Archives: walisongo

Tuan Faqih Jalaluddin, dan Misteri Silsilah Wali Songo ?

Pada periode pemerintahan Sultan Abdurrahman (1659-1706), di Kesultanan Palembang Darussalam dikenal seorang ulama yang bernama Kiai Haji Agus Khotib Komad, sementara di era Sultan Muhammad Mansur (1706-1718), tokoh ulama terkemuka pada masa itu adalah Tuan Faqih Jalaluddin yang mengajarkan ilmu Al-Qur’an dan Ilmu Ushuluddin.

Tuan Faqih Jalaluddin, dikenal juga sebagai penyebar Islam di daerah Komering Ilir dan Komering Ulu, beliau masih menjalankan dakwahnya hingga masa pemerintahan Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno (1718-1724) dan juga pada masa Sultan Mahmud Badaruddin Joyo Wikromo (1724-1757) sampai akhir hayatnya pada tahun 1748 (sumber : Peran Ulama di Kesultanan Palembang, Penyebar Islam di Nusantara, Kesultanan Palembang, dan tulisan Djohan Hanafiah, “Perang Palembang Melawan VOC”, link).

Pada abad ke-18 Masehi, para santri yang dibesarkan di Kesultanan Palembang, banyak yang berguru kepada Tuan Faqih Jalaluddin, salah satunya adalah Syekh Abdussomad al Palembani (kelahiran Palembang, tahun 1736, sumber : syekh abdussomad al palembani).

Kelak Syekh Abdussomad al Palembani dikenal sebagai ulama terkemuka di tingkat Internasional, sebagaimana penyelusuran Azyumardi Azra, dalam bukunya “ Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVII Melacak Akar-Akar Pembaruan Islam di Indonesia”.

ziarahpalembang
Misteri Silsilah Walisongo

Selain ulama dan penyebar Islam, Tuan Guru Faqih Jalaluddin dipercaya sebagai orang yang ahli dibidang genealogy. Melalui tulisan peninggalannya, ahli nasab Habib Ali bin Ja’far Assegaf (1889-1982), menemukan nama Sayyid Jamaluddin Husein bin Ahmad bin Abdullah bin Abdul Malik bin Alwi bin Muhammad Shohib Mirbath, yang merupakan leluhur walisongo (sumber : Madawis, Habib Ali Assegaf).

Keberadaan silsilah wali songo tersebut, menarik minat sejarawan Dr. Gobbe dari Voor Inlandsche Zaken, ia berniat untuk mengambilnya, akan tetapi Habib Ali bin Ja’far Assegaf mengelak dan mengatakan bahwa silsilah tersebut tidak ada.

Sebelum wafat, Habib Ali Assegaf berpesan agar apapun yang berkenaan dengan silsilah dan hasil sensus Alawiyin yang telah dilaksanakannya agar dijaga dengan baik (sumber : benmashoor).

Dokumen asli catatan silsilah peninggalan Tuan Faqih Jalaluddin ini, masih tersimpan di perpustakaan milik almarhum Syed Alwi bin Thahir al Haddad, beliau semasa hidupnya pernah menjabat sebagai Mufti Kesultanan Johor (sumber : zuriat kesultanan palembang dalam catatan tarsilah brunei). 

Catatan Penambahan :

1. Berdasarkan tulisan di harian Sripo “3 Juli 2013” halaman 14, Tuan Guru Faqih Jalaluddin diinformasikan berasal dari Surabaya, beliau hijrah ke Palembang bersama ayahnya Raden Kamaluddin.

2.  Di masa Kesultanan Palembang Darussalam, disekitar Masjid Agung terdapat pemukiman bagi keluarga alim ulama yang dikenal sebagai “Guguk Pengulon”. Salah satu keluarga besar yang tinggal di wilayah itu adalah keluarga Tuan Faqih Jalaluddin, melalui keturunan anak beliau : Kiagus Haji Imron dan Kiagus Syamsuddin (Sumber : Guguk Pengulon, tulisan Kms. Andi Syarifuddin, Harian Sriwijaya Pos, 3 April 1999).

WaLlahu a’lamu bishshawab

Artikel Menarik :
1. Hikayat Perang Palembang – Banten, di tahun 1596 M ?
2. Armada Laksamana Cheng Ho dan Sejarah Pempek Palembang ?
3. Rivalitas, VOC – Mataram, dalam kemelut Negeri Palembang tahun 1636 M?
4. Jejak Perjuangan Muslim Tionghoa, dalam Negeri Kesultanan Palembang Darussalam ?

Iklan