Pembahasan tentang seseorang menjadi bugar menjelang kematian sudah lama dibicarakan, bahkan sejak masa Hippocrates dan Ibnu Sina. Mereka mengungkapkan, penderita penyakit mental memperoleh kesadaran kembali ketika ajal sudah mendekat dan tanpa diketahui penyebabnya.
Fenomena bugar kembali ini oleh Michael Nahm diperkenalkan dengan istilah “terminal lucidity”, yakni melalui publikasinya di Journal of Near death Experience pada tahun 2009.
Dalam publikasi itu, Nahm menggunakan 80 referensi hasil penelitian pada pasien yang menderita penyakit mental. Lewat publikasi yang berasal dari 50 penulis itu, ia berhasil mengungkap 49 kasus terminal lucidity.
Sebagaimana dilansir kompas.com, Michael Nahm telah merilis makalah laporan terkait kasus terminal lucidity. Salah satunya kasus yang ia angkat terjadi pada Anna Katharina Ehmer, dipublikasikan di jurnal Death and Dying pada 1 Februari 2014.
Dalam kasus itu, dokter melaporkan bahwa Ehmer menyanyikan lagu-lagu kematian setengah jam sebelum kematian menjemputnya. Menurut Nahm, perilaku seperti itu juga kerap dijumpai pada orang lain yang akan meninggal dunia.
Pada pasien yang mengalami tumor otak, terminal lucidity bisa dipicu oleh penyusutan otak yang berakibat menghasilkan pikiran yang lebih jernih. Sementara pada penyakit ginjal, jantung, atau orang sehat, penyebabnya belum diketahui.
Menurut Nahm penelitian terminal lucidity bermanfaat secara medis dan juga berguna bagi keluarga yang ditinggalkan. Karena mereka akan lebih siap untuk menghadapi kematian orang yang dicintainya.