Mengungkap Jati Diri Raja Majapahit Yang Menjadi Mualaf (Masuk Islam)

Berdasarkan Babad Tanah Jawi, salah seorang Raja Majapahit dikisahkan memeluk agama Islam (mualaf). Sang Raja diceritakan merupakan menantu dari Penguasa Champa serta menjadi ipar dari Makdum Brahim Asmara (Syekh Maulana Ibrahim Asmoro).

Di kalangan sejarawan terjadi beragam pendapat terkait jati diri dari sosok Raja Majapahit dalam kisah tersebut. Ada yang meyakini Sang Raja adalah Bhre Kertabhumi, sementara pendapat lain menyebut nama Sang Raja adalah Prabu Kertawijaya.

sumber: viva.co.id

Untuk mengungkap siapa sesungguhnya Raja Majapahit yang dimaksud, ada beberapa indikator yang harus kita perhatikan:

1. Berdasarkan pendapat Sejarawan Slamet Muljana, diperkirakan Putri Champa wafat pada tahun 1448 M. Hal ini bermakna Sang Raja memerintah Majapahit di tahun 1448 M atau sebelumnya.

2. Dalam kisah di atas, Raja Majapahit satu masa dengan periode kehidupan Syekh Maulana Ibrahim Asmoro, yang diperkirakan datang ke Jawa pada pertengahan abad ke-15 Masehi atau sekitar tahun 1440-1460.

Syekh Ibrahim Asmoro hijrah bersama dua orang putera dan seorang kemenakannya serta sejumlah kerabat, dengan tujuan menemui adik istrinya Dewi Darawati, yang menikah dengan Kerabat Kerajaan Majapahit.

3. Berdasarkan data Raja-Raja Majapahit, yang memerintah pada periode tersebut adalah Ratu Suhita (1429-1447) dilanjutkan Prabu Kertawijaya (1447-1451), lalu disusul Prabu Rajasawardhana (1451-1453) serta kemudian Prabu Purwawisesa (1456-1466).

Dari data tersebut, diperkirakan Raja Majapahit yang memeluk Islam tersebut adalah Prabu Kertawijaya. Temuan ini juga sekaligus mengungkap sosok dari ayahanda Raden Fattah berdasarkan kronologis Babad Tanah Jawi.

Berdasarkan penyelusuran di atas, Raden Fattah kemungkinan besar lahir sebelum tahun 1448, setelah ibunya Putri Champa wafat kemudian di bawa oleh Nyai Ratna Subanci ke Palembang yang pada saat itu dibawah pimpinan Adipati Arya Dillah (1445-1486).

Dengan demikian, Nyai Ratna Subanci bukan ibu kandung Raden Fattah, namun lebih tepatnya sebagai ibu asuhnya. Kemudian diceritakan Adipati Arya Dillah menikahi Nyai Ratna Subanci dan dari perkawinan ini melahirkan adik tiri (adik angkat) Raden Fattah yang bernama Raden Kusen.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s