Di Amerika Serikat, kangkung dikenal dengan nama water spinach dan mulai masuk ke negara tersebut pada tahun 1970-an seiring dengan derasnya gelombang pengungsi dari Asia terkait dengan perang Vietnam.
Sebagaimana dilansir tempo.co, Kangkung semakin populer dan menjadi sajian kuliner orang-orang China dan Asia lainnya di Amerika Serikat. Namun United States Department of Agriculture (USDA) menggolongkan kangkung sebagai tanaman berbahaya.

Daniel F Austine disebutkan kangkung baik untuk menghadapi persoalan sulit tidur dan sakit kepala, sumber: m.caping.co.id
Aturan ini berlaku di beberapa negara bagian seperti Alabama, Vermont, Florida, dan Arizona. Di Massachusetts, diperlukan izin khusus untuk membudidayakan tanaman air tersebut.
Beredar informasi bahwa tanaman Kangkung mengandung Zat Narkoba berjenis lysergic acid diethylamide (LSD). Namun hal tersebut baru dugaan mengingat Kangkung masih satu satu genus dengan tanaman Ipomoea violacea dan Ipomoea corymbose yang terbukti mengandung LSD.
Adapun alasan utama pelarangan kangkung di AS sebenarnya tidak terkait dengan zat LSD. Kangkung merupakan tanaman air yang sangat agresif. Daniel F. Austin, seorang professor ilmu tanaman dari University of Arizona, mengkategorikan kangkung sebagai tanaman invasif yang merusak ekosistem.
Kangkung tumbuh sangat cepat hingga menutupi perairan. Kangkung bisa menimbulkan berbagai masalah, mulai dari mengganggu terhadap tanaman lain hingga menyulitkan sistem pengendalian banjir. Di beberapa kawasan, kangkung yang menutupi perairan bahkan sanggup menghambat laju sebuah kapal.
Daniel F. Austin dalam tulisan yang berjudul ‘Water Spinach (Ipomoea aquatica, Convolvulaceae) A Food Gone Wild’, menuturkan kangkung sudah dimanfaatkan manusia setidaknya sejak tahun 200 sebelum masehi.
Di Asia, sayuran ini dipakai sebagai tanaman obat sejak tahun 300 masehi. Menurut Austin selama berabad-abad kangkung digunakan sebagai pencahar untuk mengatasi masalah pencernaan.
Di Myanmar, India, dan Indonesia kangkung dibuat jus untuk mengobati keracunan opium dan arsenik. Sementara di Afrika dan Sri Lanka, kangkung dianggap memiliki kandungan insulin sehingga sering juga digunakan sebagai obat diabetes.