Berdasarkan penelitian sejarawan Sinung Janutama, ia berkesimpulan Nabi Muhammad merupakan leluhur dari Masyarakat Nusantara. Dan apabila tali menali silsilah Penduduk Jawi diselusuri, maka akan terhubung dengan zuriat Rasulullah.
Keberadaan zuriat Nabi Muhammad di Nusantara, berdasarkan catatan dari tanah Aceh dan Kedah telah ada sejak abad ke-2 hijriyah, yang ditandai dengan kedatangan cucunda Sayyidina Hassan, yang bernama Syarif Abdullah al-Kamil.
Misteri Dinasti Al Kamil
Awal mula zuriat Ahlul Bayt di Nusantara, dimulai pada sekitar tahun 750 Masehi, ketika Syarif Abdullah al-Kamil bin Syarif Hassan al-Muthanna bin Sayyidina Hassan radhiallahu ‘anhu, datang ke negeri Jeumpa Aceh. Syarif Abdullah dikisahkan menikah dengan putri setempat. Dari pernikahan ini melahirkan seorang putri yang dikenali sebagai putri Manyang Seuludong (Syarifah Mariam).
Pada sekitar tahun 800 Masehi, salah seorang cucu dari Syarif Abdullah al-Kamil datang ke tanah Aceh bersilaturahim dengan kerabatnya. Dalam kisah masyarakat melayu, ia dikenali sebagai Syarif Ali bin Muhammad Nafs Zakiyah (Nakhoda Khalifah) bin Abdullah al-Kamil.
Di tanah Aceh Syarif Ali Nakhoda Khalifah menikah dengan sepupunya Putri Makhdum Tansyuri ananda dari Syariansyah Salman al-Farisi (Merong Mahawangsa) dengan istrinya putri Manyang Seuludong.
Dari pernikahan ini, kelak melahirkan cikal bakal keluarga Kerajaan Perlak, yaitu Sultan Alaidin Maulana Abdul Aziz Syah (Sultan Perlak, 840-864) dan Dinasti Kedah Islam, yaitu Sultan Hussain Syah Alirah (Sultan Kedah, 840-881). Sementara dari saudara putri Makhdum Tansyuri, yang bernama Meurah Makhdum Syahri Nuri, menumbuhkan Dinasti Makhdum Perlak.
Kehadiran keluarga Ahlul Bayt Rasulullah sejak masa 750 Masehi di Nusantara, yang kemudian beranak pinak menyebar ke semua wilayah, telah menjadi salah satu hujjah tentang sosok Baginda Nabi Muhammad sebagai leluhur masyarakat Nusantara.
Referensi…
1. Mencari jejak Merong : Sheikh Abdul Qadir Shah Alirah, Sultan Siam-Kedah atau Sultan Perlak, kerajaan lama Aceh?
2. Mencari jejak Dinasti Al-Kamil di Muar : Abdullah Al-Kamil, Salman Al-Farisi dan Muhammad Al-Baghdadi di sebalik sejarah Alam Melayu
3. Dinasti al Kamil Kesultanan Perlak
4. Sultan Alirah Shah Kedah (wikipedia.org)
5. Empayar Kedah Tua : Merong Mahawangsa
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan :
1. Sebagai pembanding. Berdasarkan penelitian DNA, di bumi pada saat ini, ada sekitar 16 juta pria yang merupakan keturunan Genghis Khan. Padahal jarak antara Genghis Khan dengan masa sekarang baru sekitar 850 tahun (sumber : The Genetic Legacy of the Mongols).
Sementara zuriat Nabi Muhammad di Nusantara sudah berusia sekitar 1250 tahun, bahkan lebih dahulu dari masa Sayyid Ahmad al Muhajir di Hadramaut Yaman. Dengan demikian, secara logis maupun science, keberadaan jutaan keturunan Nabi Muhammad di Nusantara sangat bisa diterima…
2. Salah satu kerabat dekat dari ahlul bayt yang datang ke perlak dan kedah, adalah syarif abdullah shah al ghazi bin syarif muhammad al-nafs al-zakiyya. Beliau merupakan ahlul bayt awal yang mendatangi daerah sindh (India sebelah utara), makamnya saat ini berada di Karachi Pakistan (sumber : wikipedia).
3. Bukti Peninggalan Keluarga Ahlul Bayt Nusantara pada abad ke-9 Masehi, yaitu Makam Raja Perlak pertama :
Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah bin Syarif Ali bin Syarif Muhammad bin Syarif Abdullah al-Kamil bin Sayyidina Hassan al-Muthanna bin Sayyidina Hassan radhiallahu ‘anhu… (sumber : perlak).
4. Penisbatan Kesultanan Perlak sebagai bagian dari Gerakan Syi’ah mungkin kurang tepat. Mengingat susur galur Kesultanan Perlak berasal dari zuriat Sayyidina Hassan, sementara Gerakan Syi’ah merupakan pendukung dari keturunan Sayyidina Hussain.
Alasan lainnya, Kesultanan Perlak sebagaimana Kesultanan Islam di Nusantara tidak saja mencintai ahlul bayt, tetapi mereka juga sangat menghormati para sahabat Rasulullah lainnya, seperti : Sayyidina Abubakar, Sayyidina Umar dan Sayyidina Usman.
Sementara dalam tradisi Gerakan Syi’ah penghormatan yang mendalam kepada para sahabat Rasulullah diluar ahlul bayt, tidak ditemukan.
5. Keberadaan Kerajaan Perlak, tercatat dalam Manuskrip Kuno dalam Kitab Idharul Haq Fi Mamlakatil Peureulak, karangan Abu Ishak Al-Makarani Sulaiman Al-Pasy (sumber : atjehcyber.net).
6. Pendapat yang menyatakan keturunan itu harus melalui jalur laki-laki, mungkin perlu ditemukan sumber dalilnya, sebab apabila kita merujuk kepada Al Qur’an, keturunan tidak memandang apakah melalui jalur pria ataupun wanita, sebagaimana bunyi ayat berikut :
“… dan kepada sebagian dari keturunannya (Ibrahim) yaitu Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shalih.” (QS al-An’am [6]: 84-85).
Nabi Isa dikatakan sebagai keturunan Nabi Ibrahim, yakni melalui jalur ibunya Maryam binti Imran.
Artikel Sejarah Nusantara
1. [Misteri] Prabu Hayam Wuruk, menurut Sejarah Melayu ?
2. Mengungkap Legenda Prabu Damarwulan, berdasarkan fakta Sejarah ?
3. Maharaja Diwakara, Penguasa Sriwijaya Penakluk Kerajaan Chola India ?
4. [Misteri] Kudeta Kekuasaan Wangsa Syailendra, dan bangkitnya Trah Keluarga Dapunta Hyang ?
nabi isa kan memang tidak punya ayah